Dokternya Tak Ramah, Tega Berikan Vaksin Palsu Pada Anak Saya
Bukan hanya dokter Indra Sugiarno yang memberikan vaksin palsu di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM DEPOK - Bukan hanya dokter Indra Sugiarno yang memberikan vaksin palsu di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, Kramatjati, Jakarta Timur.
Diduga, ada dokter lain yang praktik di Rumah Sakit ini juga memberikan vaksin palsu.
Lasminar (35) orangtua yang anaknya jadi korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda meminta polisi memeriksa semua dokter anak di RS ini terkait vaksin palsu.
Sebab kata Lasminar semua dokter anak di sana patut diduga terlibat dalam peredaran vaksin palsu dan bukan hanya dokter Indra Sugiarno saja.
Apalagi kata dia dokter anak di RS Harapan Bunda yang memberikan vaksin palsu ke anaknya bukanlah dokter tetapi dokter Dita Setiati.
Menurut Lasminar, dokter Dita Setiati yang memberikan vaksin palsu ke anaknya, berpenampilan berjilbab.
Meskipun begitu, katanya, sikap dokter Dita berbanding terbalik dengan penampilannya.
"Ihhh, dokter Dita itu sama sekali gak ramah, ketus dan seadanya saja kalau meriksa anak. Saya kecewa layanannya. Tega sekali dia kasih vaksin palsu ke anak saya," kata Lasminar geram.
Lasminar menuturkan modus pemberian vaksin palsu ke anaknya oleh dokter Dita, dan anak rekannya yang ditangani dokter Boby di RS Harapan Bunda, adalah sama.
"Kami disuruh bayar langsung ke dokter melalui suster. Jadi tidak ke kasir rumah sakit," kata Lasminar, yang tinggal di Hek, Kramatjati, Jakarta Timur.
Menurut Lasminar saat itu, untuk sekali vaksinasi varicella bagi anak pertamanya, ia diminta membayar Rp 600 Ribu.
"Jadi kalau saya bukan dokter anak bernama Indra Sugiarno, yang kini katanya sudah jadi tersangka kasus ini. Tapi dokter Dita itu," kata dia.
Karena hal itulah, kata Lasminar, ia yakin semua dokter anak di RS Harapan Bunda terlibat dalam kasus vaksin palsu ini, dan bukan hanya dokter Indra saja.
Lasminar menjelaskan anak pertamanya itu biasanya mendapat vaksinasi dari RS ST Carolus. Namun saat itu di RS ST Carolus, vaksin varicella sedang habis.