Kenali Gejala Fibrilasi Atrium Sebelum Stroke Menyerang
"Gejala yang timbul itu seperti ada rasa jantung berdebar, dan denyutnya hilang-hilang."
Penulis: Achmad Rafiq
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebab sakit stroke, serangan jantung hingga gagal ginjal, tidak hanya disebabkan karena darah tinggi atau sakit diabetes. Namun, Fibrilasi Atrium (FA) atau kelainan irama jantung juga bisa menjadi penyebab sakit kronis tersebut.
Masyarakat pun disarankan untuk mengenali gejala FA, agar dapat menindaklanjuti hal tersebut. Sehingga terhinda dari sakit stroke.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Yoga Yuniadi mengatakan, salah satu gejala yang biasanya muncul yaitu jantung berdebar atau iramanya tidak beraturan.
"Gejala yang timbul itu seperti ada rasa jantung berdebar, dan denyutnya hilang-hilang," ujar dr. Yoga ketika ditemui dalam kampanye 'Peduli Fibrilasi Atrium 2016', di pelataran gedung BRI Pusat, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (31/7/2016) pagi.
"Lalu bisa juga deyutnya jadi cepat seperti bunyi drum band, atau denyut jantungnya hilang-hilang," sambungnya.
Tidak hanya itu, masyarakat yang menderita FA juga mudah cepat lelah saat berolahraga dibandingkan yang lainnya.
"Kadang-kadang ada juga keluhan tubuh seperti melayang, nyeri dada, mudah capek. Kalau lagi exercise, dibandingkan orang lain, dia lebih mudah lelah," tutur ketua panita kampanye 'Peduli Fibrilasi Atrium 2016' itu.
dr. Yoga menuturkan, FA umumnya memang diderita usia lanjut. Namun, usia muda atau mereka yang dalam usia produktif juga terindikasi terkena FA.
Dia menyarankan, jika sejumlah gejala tersebut muncul, sebaiknya segera periksa ke dokter. Salah satunya bisa dengan memeriksa EKG atau rekam jantung.