Ini Alasan Mengapa Bau Badan Bayi Enak dan Khas
Ya, aroma tubuh bayi yang khas itu paling membuat Mama kangen. Apa ya, yang membuat bau badan bayi enak dan khas?
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Apa yang paling Mama rindukan dari si kecil ketika sudah beberapa jam tak melihatnya?
Pasti bukan hanya pipinya yang gembil, atau senyumnya yang mengembang begitu melihat Mama, tetapi juga baunya.
Ya, aroma tubuh bayi yang khas itu paling membuat Mama kangen. Apa ya, yang membuat bau badan bayi enak dan khas?
Meskipun bayi selalu memancarkan aroma tubuh yang lembut dan khas, ternyata tak seorang pun tahu apa penyebab aroma khas tubuh bayi tersebut.
Setidaknya, belum ada penelitian yang secara khusus menganalisa darimana bayi mendapat aroma tubuhnya.
"Salah satu teori menyebutkan bahwa bau tubuh bayi datang dari senyawa kimia yang dikeluarkan dari kelenjar keringat bayi," kata George Preti, PhD, ahli kimia analitik dari Monell Chemical Senses Center, Philadelphia.
Karena senyawa ini hanya bertahan beberapa minggu, ada kemungkinan dipengaruhi oleh metabolisme bayi.
Metabolisme bayi sendiri berubah ketika ia mulai makan dan minum, dan tidak lagi mendapatkan makanannya dari tali pusat yang menghubungkannya dengan sang ibu.
Kemungkinan lain, aroma khas tubuh bayi tersebut berasal dari vernix caseosa, sejenis lemak putih yang melapisi kulit bayi baru lahir.
Lemak ini fungsinya melindungi tubuh bayi agar tidak kedinginan saat dikeluarkan dari tubuh ibunya.
Saat baru lahir, lapisan tersebut biasanya langsung dibersihkan, tetapi menurut Preti aromanya masih akan tertinggal pada kulit.
Apa pun penyebabnya, bau badan bayi yang enak dan ngangenin merupakan bagian dari rencana alam untuk membuat kita langsung jatuh cinta pada mahluk yang lemah ini.
"Aroma bayi yang lembut ini membantu para ibu untuk mengenali dan membangun ikatan dengan bayinya," tambah Preti.
"Penelitian menunjukkan bahwa ketika ibu mencium bayinya, pusat kesenangan pada otaknya menyala."
Aroma tubuh bayi baru lahir bukan satu-satunya cara untuk mendorong kita untuk mencintai dan merawat bayi.
"Mata yang besar, kulit yang merah berseri, itulah yang membuat otak kita mengenali bayi sebagai mahluk yang menarik, dan memaksa kita untuk terikat dengannya, dan ingin membantunya untuk bertahan hidup," tambah Helen Fisher, PhD, ahli anthropologi dan profesor di Rutgers University, New Jersey.
Bayi adalah mahluk yang sangat rapuh, dan jika kita tidak menyesuaikan diri untuk mempertahankannya, kita tidak akan mampu untuk merawatnya, dan mereka akan mati.
Bila hal itu terjadi, menurut Fisher, umat manusia juga akan mati. Hm... siapa yang mengira bau bayi yang enak bisa begitu penting untuk pertahanan hidup manusia, ya?