Bayi Ini Batuk dan Nafasnya Grok-grok, Ternyata Ada Baterai Lithium Tertahan di Kerongkongannya
Setelah melakukan wawancara serta pemeriksaan, sang dokter meyakini, gangguan yang dialami si kecil bukan penyakit saluran pernapasan.
Editor: Anita K Wardhani
Pertanyaannya, kenapa si kecil sampai tersedak baterai lithium? Begitu penuturan sang Mama
Setelah ditelusuri melalui wawancara ibu pasien, didapat kronologis seperti ini:
Kakak pasien umur 4 tahun waktu itu diminta ibunya untuk menemani adik bayinya. Beberapa saat kemudian si bayi jadi batuk-batuk dan belakangan kalau napas timbul suara mengorok atau stridor.
Kecurigaan awal jangan-jangan si bayi dimasukkan sesuatu seperti benda kecil oleh kakaknya. Kecurigaannya pada anting kakaknya yang dimasukkan ke mulut adiknya. Karena ibunya meliat anting-anting kakaknya tinggal satu.
Pelajaran yang dapat diambil: Awasi selalu si kecil oleh orang dewasa atau orang yang sudah memiliki nalar dan kemampuan kognitif yang baik. Hindari memberikan kepercayaan pengawasan si kecil pada balita.
Ingat, pada masa balita, rasa ingin tahu anak sangat besar, fungsi nalarnya belum berjalan dengan baik, sehingga tidak tahu apakah yang dikerjakannya berbahaya atau tidak.
Hal penting lainnya, pastikan tidak ada benda-benda yang ukuranya lebih kecil dari mulut bayi atau anak kita. Bayi pada fase tertentu suka memasukkan sesuatu pada mulutnya dan itu berisiko menelan/kemasukan benda asing yang ada di sekitarnya.
Dalam kasus ini bayi masih usia 10 hari belum bisa menjangkau sesuatu dan memasukkan sendiri benda ke mulutnya.
Artinya, besar dugaan (karena tidak ada saksi mata yang melihat) sang kakak yang "iseng" memasukkan baterei lithium itu ke mulut sang adik, kemudian tertelan dan menyangkut di tenggorokan.