Minimnya Dokter Bedah Onkologi, Picu Banyaknya Pasien Kanker Payudara Meninggal Dunia
Selain juga disebabkan sarana diagnostik untuk kanker payudara pun tidak semua rumah sakit memiliki
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian akibat kanker payudara terjadi karena salah satunya keterlambatan penanganan.
Saat ini ada 120.000 dokter umum, 7.000 dokter bedah dan hanya 153 dokter bedah onkologi.
Sarana diagnostik untuk kanker payudara pun tidak semua rumah sakit memiliki apalagi terapi dan tenaga ahli onkologi.
"Hal ini diperparah dengan pasien yang lebih dulu berobat ke alternatif sebelum menemui dokter," kata Dr Yadi Permana, Spesialis Bedah Onkologi dari RSUP Fatmawati Jakarta.
Saat ini kanker payudara masih menjadi kanker nomer satu pada perempuan dan menjadi pembunuh nomer satu pada perempuan terkait kanker.
"Sebanyak 22% kasus kanker baru di Indonesia adalah kanker payudara dan umumnya pasien datang ke dokter dalam stadium lanjut," katanya.
Untuk mencegah keterlambatan, maka harus meluruskan persepsi bahwa panderita kanker payudara bukan vonis mati.
Pada stadium 1 peluang survive dalam 5 tahun bisa > 90%, stadium tiga turun ke 60% tergantung jenis kanker payudaranya dan stadium 4 hanya 10-15% untuk survival selama 5 tahun.
"Pasien harus mencari informasi yang benar tentang kanker payudara dan kenali payudara sendiri bahwa tidak selalu kanker," katanya.
Dikatakannya, deteksi dini sangat penting karena ketika ditemukan di stadium 3, maka peluang kesembuhan makin kecil dan biaya perawatan sangat tinggi.
Lucia Erniawati, Head of Corporate Affairs and Access PT Roche Indonesia mengatakan, permasalahan kanker payudara bukan hanya urusan rumah sakit dan dokter tetapi semua pihak termasuk media dan organisasi seperti YKPI.
"Sebagai perusahaan farmasi multinasional, Roche secara global terus terlibat secara aktif meningkatkan terapi kanker payudara," katanya.
Sebagai gambaran, tahun ini biaya riset, 19 persen revenue ditujukan untuk menemukan terai dan tes terbaru untuk kanker termasuk kanker payudara.
Roche juga aktif melakukan penelitian dari semua aspek terkait pemasalahan kanker, salah satunya ACTION Study yang menganalisis kondisi sosial ekonomi pasien kanker payudara.
"Hasilnya sekitar 70% pasien kanker meninggal atau mengalami permasalahan keuangan yang luar biasa dalam waktu 1 tahun saja setelah terdiagnosis," katanya.