Ini Manfaat Cara Pemberian Makanan yang Tepat Bagi Anak
Cara pemberian makan yang tepat akan risiko obesitas, menstimulasi kemampuan berkonsentrasi, meningkatkan ketekunan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Psikolog anak, Anna Surti Ariani mengatakan, memberikan sayur dan buah untuk anak-anak masih menjadi keluhan bunda.
Padahal, bisa jadi kesalahan bukannya di anak melainkan di orangtua yang belum pahan memberikan makanan yang tepat.
Orangtua harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan cara pemberian makan yang tepat bagi anak, agar makan buah dan sayur menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi anak.
"Contoh cara pemberian makan yang kurang tepat adalah mencekoki anak, terus menyuapi, ataupun membiarkan anak makan sambil menonton atau bermain,” kata Anna saat peluncuran Program Nasional Gerakan Masyarakat Sehat Melalui PAUD Healthy Eating Habit di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Dikatakannya, feeding style atau cara pemberian makanan yang tepat dapat memberikan begitu banyak manfaat buat anak seperti risiko obesitas, menstimulasi kemampuan berkonsentrasi, meningkatkan ketekunan, bahkan sarana belajar berbagai keterampilan sosial.
Tentang pentingnya makan buah dan sayur, Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak mengatakan, mengonsumsi buah dan sayur agar kesehatan saluran cerna optimal, baik bagi anak maupun orang dewasa.
Buah dan sayur mengandung vitamin dan mineral yang tidak diproduksi oleh tubuh, oleh sebab itu penting bagi kita mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah cukup sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang telah ditentukan berdasarkan kelompok umur.
"Dalam buah dan sayur terdapat serat yang merupakan nutrisi penting, namun seringkali dalam keseharian tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup," katanya.
Untuk itu orang tua sebaiknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang manfaat serat sehingga dapat jeli dalam memilih dan memberikan makanan yang berserat tinggi (terdapat pada buah dan sayur) kepada anak.
Serat membuat anak merasa kenyang dan membuat saluran cerna bergerak aktif. Diet tinggi serat mencegah anak mengalami sembelit (konstipasi).
"Serat juga mengandung vitamin dan mineral yang dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan obesitas,” katanya.
Terpisah, dokter spesialis anak, dr Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K) mengatakan, rekomendasi asupan serat pada anak dibuat berdasarkan kebutuhan energi, usia, dan berat badan anak.
Cara mudah untuk memastikan anak mendapat cukup serat adalah dengan memberikan pilihan makanan sehat dan memastikan anak mengonsumsi sedikitnya 5 porsi buah dan sayur setiap hari bersama dengan jenis makanan lain.
"Cara mudah lainnya adalah dengan menerapkan rumus ‘Usia (dalam tahun) + 5’, misalnya anak usia 4 tahun memerlukan ‘4+5’ sama dengan 9 gram serat setiap hari,” katanya.
Sebagai kontribusi dan dukungan nyata dalam mendukung program nasional GERMAS, Sarihusada melalui susu pertumbuhan SGM Eksplor dengan Buah & Sayur kembali meluncurkan PAUD Healthy Eating Habit (HEH) di 20 PAUD di daerah Jakarta, Tangerang dan Jawa Barat.
Program ini merupakan salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia sehat dan menanamkan kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur sejak kecil.
Peresmian program turut dihadiri oleh Kepala Sub Direktorat Kurikulum, Direktorat Pembinaan PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kurniati Restuningsih, M.Pd dan Ketua Umum Himpunan Pendidik & Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Prof. Dr. Ir. Hj. Netty Herawati, M.Si.
Diana Beauty, Brand Manager SGM Eksplor Buah & Sayur menjelaskan bahwa setelah sebelumnya pernah digelar di 6 PAUD pada tahun 2016, kali ini PAUD Healthy Eating Habit menjangkau lebih banyak PAUD dengan program-program baru yang lebih menarik dan menjawab kebutuhan Bunda.