Wabah Penyakit Gondongan Menyerang AS, Lebih dari 1.000 Orang Jadi Korban
USA Today mengabarkan, dari 1 Januari hingga 4 Maret 2017 sudah ada 1.242 kasus gondongan yang dilaporkan, belum termasuk korban yang tidak terdata.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 1.000 kasus penyakit gondongan pada anak yang dilaporkan ditemukan di Amerika Serikat tahun ini.
Temuan ini menjadi jumlah kasus tertinggi penyakit gondongan dalam satu dekade terakhir.
USA Today mengabarkan, dari 1 Januari hingga 4 Maret 2017 sudah ada 1.242 kasus gondongan yang dilaporkan, belum termasuk korban yang tidak terdata.
Situs Alodokter menyebutkan, gondongan adalah penyakit yang menyebabkan kelenjar parotid (kelenjar yang memproduksi air liur) mengalami pembengkakan oleh karena infeksi virus.
Kelenjar ini terletak tepat di bawah telinga di samping wajah. Karena itu orang yang mengalami gondongan, bagian sisi wajahnya akan terlihat membesar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mencatat bahwa wabah gondongan bisa terjadi setiap saat sepanjang tahun di seluruh dunia.
Tapi faktor risiko meningkat di sepanjang pergantian musim, di mana kelembaban udara meningkat dan kebersihan kurang, termasuk lingkungan yang ramai seperti acara olahraga, asrama, atau ruang kelas, atau kebiasaan berbagi peralatan makan hingga minum.
Gejala yang paling umum dari penyakit gondongan ialah demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, kehilangan nafsu makan, kelenjar ludah membesar dan menjadi lembut, yang sering menyebabkan pipi dan rahang bengkak.
Beberapa orang yang mendapatkan gondongan memiliki sedikit gejala dan mungkin tidak tahu mereka memilikinya, tetapi mereka masih dapat menularkan penyakit.
Pada beberapa orang dewasa, gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti tuli, meningitis, dan ensefalitis.
Vaksin MMR dapat mencegah sebagian besar kasus gondongan. Walau tak semua kasus bisa dicegah, dua dosis vaksin terbukti 88% efektif dalam melindungi anak terhadap penyakit tersebut.
"Yang paling penting adalah memastikan anak Anda memiliki dua dosis MMR dan kebiasaan untuk mencuci tangan dengan baik, menjauh dari orang-orang yang terjangkit, dan tidak berbagi piring atau cangkir dengan anak lain," kata Camille Sabella , direktur Cleveland Clinic's Children's Center for Pediatric Infectious Diseases.
"Di luar itu, jujur saja memang benar-benar sulit untuk mencegah penyebaran gondongan, karena tempat seperti ruang kelas dapat menjadi media penyebaran penyakit.
Penulis: Ayunda Pininta
Sumber: Good Housekeeping