Gaya Hidup Masa Kini Tingkatkan Penyakit Tidak Menular
Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol juga menjadi pemicu meningginya angka penyakit tidak menular.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Lily Sulistyowati, memastikan bahwa angka penyakit tidak menular semakin meningkat.
Faktor yang paling banyak menyumbang tingginya angka tersebut adalah gaya hidup atau lifestyle.
Dituturkan Lily, semakin meningkatnya teknologi, membuat kebanyakan orang kurang bergerak.
Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol juga menjadi pemicu meningginya angka penyakit tidak menular.
Belum lagi, kurangnya kesadaran mengkonsumsi buah dan sayur, serta ketidakpedulian akan deteksi kesehatan dini.
"Salah satu penyakit tidak menular yakni diabetes dan obesitas, bisa terjadi karena tidak adanya komitmen diri sendiri yang harus dijaga. Contohnya makan buah dan sayur, serta memeriksakan keadaan sejak dini," ujar Lily saat ditemui di kampanye Berrgerak Bersama #LawanNeuropati di area Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/3/2017).
Lily juga menuturkan, jika menengok beberapa tahun ke belakang, sedang terjadi transisi epidemologi. Yakni fenomena yang bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin meningkat.
"Kalau dulu tahun 90-an atau 80-an penyakit tidak menular hanya 35 persen, sekarang kuat memasuki transisi epidemologi di mana penyakit tidak menular justru meningkat, salah satu contoh terbesarnya adalah penyakit kanker," kata Lily.