Ini Penjelasan Menkes soal Penggunaan Ganja untuk Pengobatan
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menanggapi peristiwa penggunaan ekstrak ganja oleh Fidelis Ari Sudawarto untuk mengobati penyakit yang diderita istri
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menanggapi peristiwa penggunaan ekstrak ganja oleh Fidelis Ari Sudawarto untuk mengobati penyakit yang diderita istrinya, Yeni Riawati.
Menurut Nila, penggunaan ganja kemungkinan sama halnya dengan penggunaan morphin, namun bukan untuk menyembuhkan melainkan penghilang rasa sakit.
“Kan bisa membuat seperti fly ya, jadi artinya lupa akan rasa sakit dan lainnya. Jadi bukan mengobati tapi mengurangi simtoma,” ujar Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/4/2017).
“Jadi kalau morfin yang kita gunakan bukan berguna mengobati karena kalau sakit itu sudah ke tulang, sakitnya bukan main, kita sudah variatif namanya itu,” Menteri Nila menambahkan.
Baca: Ganja Tak Dikonsumsi, Ini yang Akhirnya Terjadi Pada Istri Fidelis Ari
Penggunaan morfin pun, lanjut Nila, tetap ada pengawasan terhadap si dokter yang memberikan itu kepada pasien.
“Memang betul morfin dipakai di dunia kedokteran tetapi kami harus mengawasi, jadi kalau saya misalkan kasih pasien saya, saya minta itu, tercatat saya. Jadi artinya dengan jumlah siapa yang ngambil itu tercatat. Jadi artinya saya enggak bisa berlebihan membeli dengan seenaknya, berarti itu tidak benar. Tapi itu morfin ya,” kata Nila.
Pemberian morfin juga menurut Nila ada takaran yang ditentukan. Jangan sampai justeru akan membuat pasien menjadi ketagihan.
Mengenai penggunaan ganja di dalam dunia kedokteran, Nila mengaku hal tersebut belum pernah dilakukan dan belum ada penelitian dari kedokteran terkait manfaatnya untuk kegiatan medis.
“Enggak, saya belum pernah dengar (manfaat ganja),” kata Nila.
Diberitakan sebelumnya, Fidelis Ari ditangkap oleh Kepolisian atas dugaan kepemilikan 39 batang ganja, meski saat dilakukan tes urine, Fidelis dinyatakan negatif.