Mengenal Nosokomial, Infeksi yang Disebabkan Kurang Patuhnya Tenaga Kesehatan
Infeksi ini menjangkiti tubuh pasien pada saat berada di rumah sakit, dan dapat berkembang menjadi infeksi yang parah
Editor: Eko Sutriyanto
Strategi tersebut ialah mengedukasi para tenaga kesehatan, me-monitoring and memberikan performance feedback, workplace reminder, mencanangkan budaya institutional safety, dan merubah pada sistem yang ada.
Perubahan sistem ini mengacu pada penggunaan pencuci tangan yang mengandung alkohol sesuai dengan konsep My Five Moments of Hygiene, yakni konsep mencuci tangan yang dicetuskan oleh WHO.”
Lima komponen yang disebutkan tadi akan dimonitor secara berkala pada tingkat institusional mengacu pada standar penilaian ‘WHO Hand Hygiene Self Assessment Framework’.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang hand hygiene, WHO akan mengadakan program ‘Hand Hygiene Excellence Award (HHEA)” dengan memberikan penghargaan kepada rumah sakit di Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Latin yang mampu melaksanakan standar kepatuhan Hand Hygiene terbaik.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia / Indonesian Society of Infection Control (PERDALIN / INASIC), dr Ronald Irwanto, SpPD - KPTI, mengatakan, standardisasi fasilitas kesehatan sangatlah penting sebab infeksi nosocomial bersifat iatrogenik.
"Infeksi dapat terjadi pada saat tenaga kesehatan menggunakan peralatan medis untuk merawat pasiennya, misalnya pada saat penggunaan kateter, pemasangan infus, dan penggunaan peralatan medis lainnya," katanya.
Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyebab utama hampir seperempat dari semua jenis infeksi nosocomial.
Infeksi saluran kemih biasanya menjangkit pasien pada saat penggunaan alat kateter dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan berdampak pada meningkatnya biaya medis serta efek samping lainnya seperti sepsis dan bahkan kematian.
Ronald Irwanto mengatakan, B.Braun sebagai anggota Private Organizations for Patient Safety (POPS) telah berkomitmen mendukung kampanye WHO dalam rangka mengedukasi para petugas kesehatan agar dapat menerapkan praktek hand hygiene yang tepat dan sesuai standar demi mencegah terjadinya penyebaran infeksi nosokomial.
President Director PT B. Braun Medical Indonesia, Stephan Soyka mengatakan, sebagai salah satu komitmen B.Braun dalam upaya mendukung kampanye ini menyelenggarakan kegiatan “One Day Symposium Hand Hygiene Focus: Where are We Now.
"ini untuk mengedukasi dan memberikan informasi terbaru tentang standar hand hygiene kepada para tenaga kesehatan," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.