Jangan Remehkan Kuaci! Ada Rahasia Kesehatan di Balik Bentuknya yang Kecil
Tahukah Anda jika si kecil kuaci ternyata punya zat penting yang ampuh mencegah kanker, rematik dan segudang manfaat lainnya?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Berapa banyak dari kita yang sering menyepelekan biji bunga matahari atau yang biasa disebut kuaci?
Bentuknya memang kecil dan super mini dibandingkan kacang-kacang jenis lain, tapi jangan terkejut jika makanan satu ini punya segudang manfaat yang tidak diduga-duga.
Tahukah Anda jika si kecil kuaci ternyata punya zat penting yang ampuh mencegah kanker, rematik dan segudang manfaat lainnya?
Kuaci kebanyakan dikonsumsi begitu saja sebagai camilan dan jarang diolah menjadi aneka bentuk penganan lain.
Namun begitu, kuaci juga sebenarnya tidak terlalu tenar sebagai camilan.
Alasannya, karena kecil bentuknya, orang harus bersusah payah mengupas kulit kuaci untuk mendapatkan sedikit daging renyah yang boro-boro bisa membuat kenyang.
Nah jika selama ini anda termasuk tipe orang diatas, kebiasaan ini harus diubah. Kenapa? Karena kuaci punya banyak manfaat yang luar biasa,
1. Mencegah Kanker
Selenium adalah nutrisi penting dalam kuaci yang terkenal sebagai musuh kanker.
Zat ini bisa mengendalikan kerusakan sel sehingga memainkan peran esensial dalam mencegah kanker.
Studi menunjukkan bahwa nutrisi yang ditemukan dalam kuaci terbukti dapat menunda fase awal perkembangan kanker dan membantu mematikan pertumbuhan tumor.
Antioksidan yang ditemukan dalam biji bunga matahari dimanfaatkan untuk perbaikan DNA dan bekerja untuk memperlambat pertumbuhan sel kanker bermutasi
2. Menjaga kesehatan tulang
Selain kalsium, tulang juga memerlukan magnesium dan tembaga untuk tetap kuat. Kuaci mengandung kedua mineral tersebut.
Bonusnya, kuaci juga mengandung vitamin E yang bisa membantu mengurangi rasa sakit dari rematik.
3. Meningkatkan kesehatan jantung
Biji bunga matahari mengandung dua nutrisi untuk kesehatan jantung yaitu Vitamin E dan folat.
Seperempat cangkir biji bunga matahari dapat memenuhi 60% kebutuhan harian tubuh akan vitamin E.