TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Ria Ricis belum lama ini dilarikan ke IGD salah satu rumah sakit.

Di laman Instagramnya, wanita yang kerap disapa Ricis ini membagikan foto saat dirinya tergolek lemah di atas ranjang.

Beberapa selang kesehatan tampak terpasang di tubuh adik Oki Setiana Dewi tersebut.

Dalam foto tersebut, Ricis tampak memejamkan mata.

Ia dipeluk dan dicium seorang sahabatnya yang juga selebgram pemilik akun @atiikazzz.

Berkaitan dengan foto tersebut, Ricis mengungkapkan perasaan harunya atas perhatian sang sahabat.

"@atiikazzz lebih dari temen, sahabat, kakak, seperti ibu dan malaikat tanpa sayap. Thats why i luv her," tulis Ricis.

Sementara itu, warganet pun tak kalah heboh.

Banyak dari mereka yang mengaku khawatir dan menanyakan apa sebab Ricis harus dilarikan ke IGD.

Ternyata, wanita yang kerap merekam kesehariannya dalam vlog tersebut tengah terserang alergi obat.

Mengutip dari Tribun Style, karena kondisi tersebut, Ricis kemudian mengalami serak, tenggorokan sakit, muka merah dan bengkak, badan nyeri, dada sesak.

Untungnya, beberapa jam setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Ricis sudah diperbolehkan kembali ke rumah.

Kisah Asmara Didi Mahardika, Lengket dengan Wanita Lain Karena Dikhianati Vanessa Angel?

Belajar dari kasus Ria Ricis, bagaimana sebenarnya alergi obat bisa terjadi?

Apa saja gejalanya dan bagaimana cara mengatasinya?

Dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasan lengkapnya:

1. Pemicu munculnya alergi pada obat

Seperti dikutip dari laman Hello Sehat, alergi obat bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja.

Heboh Siswa SD Bernama Aril Piterpen, Sang Ibu Beberkan Alasannya Beri Nama Itu!

Namun, ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi tingkat alergi obat.

Faktor-faktor tersebut meliputi:

- Sistem kekebalan tubuh lemah

- Konsumsi beberapa obat pada yang sama

- Menggunakan obat yang mirip dengan obat yang sebelumnya telah memiliki reaksi tinggi terhadap alergi

Sementara itu, pasien penyakit jantung, asma dan tekanan darah tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena alergi pada obat.

2. Obat yang sering menyebabkan alergi

Semua obat pada dasarnya bisa saja menimbulkan alergi. Meski begitu, beberapa diantara obat berikut ternyata lebih sering menyebabkan alergi pada pasien.

- Penisilin dan antibiotik yang mirip dengan penisilin (seperti ampisilin dan amoksisilin)

Dokter Ancam Petugas RS Yadika Pondok Bambu Pakai Pistol, Pasien Berkurang Jadi Alasan?

- Obat sulfa

- Insulin (terutama jika dari sumber hewani)

- Sefalosporin (jenis lain dari antibiotik)

3. Gejala

Seseorang yang mengalami alergi pada obat biasanya menunjukkan beberapa tanda.

Hal tersebut meliputi: ruam kulit, gatal-gatal, demam, pembengkakan wajah, nyeri dan pembengkakan sendi, sesak napas hingga kelenjar getah bening tersumbat.

Adapun, pada pasien yang terserang alergi parah akan menunjukkan tanda gangguan pada tubuh yang lebih ekstrem.

Pasien bisa saja mengalami kesulitan bernapas, tekanan darah sangat rendah, mual, muntah, diare hingga palpitasi (sensasi detak jantung yang cepat atau berdebar).

4. Pertolongan pertama

Jika pasien mengalami beberapa tanda-tanda sebagaimana disebutkan sebelumnya, maka penggunaan obat harus segera dihentikan.

Selanjutnya, jika gejala tak kunjung berkurang maka pasien disarankan berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin. (Tribunwow.com/Dhika Intan)