Dibawa ke Rumah Sakit, Gerakan Echa si Putri Tidur Lambat, Mata Jarang Berkedip! Responnya Hanya Ini
Si Putri Tidur Echa akhirnya dibawa ke RSUD Anshari Saleh Banjarmasin untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut, Kamis (26/10/2017).
Editor: Anita K Wardhani
Menurut Mulyadi, dokter masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun belum tahu penyakit apa yang sesungguhnya terjadi pada Echa.
Sebelumnya, Echa sempat tertidur hingga 13 hari.
Sindrom Langka
Echa adalah anak perempuan dari Mulyadi dan Lili ini diduga mengalami sindrom Putri Tidur atau sindrom Kleine-Levin dari Banjarmasin
Kasus sindrom Putri Tidur Echa sangat langka dan cukup menyita perhatian.
Masalahnya, ini kasus langka karena Echa bisa tidur berhari-hari dan bangun hanya untuk makan dan ke kamar mandi.
Saat ini, Echa berusia 13 tahun dan dia sudah sering seperti ini.
Menurut ilmu kesehatan, sindrom tersebut termasuk kelainan saraf yang langka.
Dokter spesialis saraf RSUD Ulin Banjarmasin, dr Lily Runtuwene, mengatakan sindrom tersebut bisa terjadi disebabkan oleh mutasi gen dan itu adalah penyakit bawaan.
“Mutasi gen adalah perubahan gen yang seharusnya A jadi B. Itu biasanya terjadi saat pembuahan dalam rahim ketika ibunya mengandung anak penderita sindrom ini,” ucapnya, Minggu (22/10/2017).
Gen bermutasi karena terinfeksi atau terpapar sinar radiasi.
“Oleh sebab itu, bagi ibu hamil harus sangat berhati-hati, terutama sekali ketika usia kehamilan nol hingga tiga bulan saat janin masih dalam proses pembentukan,” urainya.
Penyebab lain dari mutasi gen adalah karena faktor luar seperti zat kimia dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi orangtuanya sehingga berpengaruh ke janin saat proses pembuahan.
Faktor lainnya bisa jadi karena gigitan lalat tsetse.
“Kasus gigitan lalat tsetse ini biasanya terjadi di Afrika. Lalatnya itu bisa mengisap darah korbannya, efek lanjutannya korban jadi tidur terus, menderita sindrom Kleine-Levin,” lanjutnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rahmadani/Isti Rohayati)