Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pasien Demam Jangan Diselimuti, Begini Akibatnya

Udara tubuh yang panas malah tidak bisa menguap sehingga suhu akan tambah naik, dan pada anak-anak malah bisa kejang (stuip).

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pasien Demam Jangan Diselimuti, Begini Akibatnya
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka
Noviana Dewi (Ibu) terlihat sedang merawat anaknya yang terkena demam berdarah Auralia Asa Diajeng Putri di SMC Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, Jumat (4/3). Penyakit demam berdarah adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Virus ini dapat menyebabkan demam yang berkepanjangan, sakit kepala dan nyeri di seluruh bagian tubuh. Berikut ini adalah ciri-ciri orang terkena demam berdarah seperti pendarahan pada hidung, kulit mudah memar disertai batuk dan pilek, tidak nafsu makan perut terasa mual dan muntah serta gatal pada telapak kaki. TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka 

Demam karena tifus, pada hari-hari awalnya hampir selalu dimulai dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.

Jadi, bila suhu badan hari pertama sudah sekitar 390 - 400C disertai menggigil, hampir dapat dipastikan ini bukan tifus.

Tifus baru dicurigai bila demam sudah berjalan 4 - 5 hari atau lebih.

Demam yang pada hari pertama saja sudah mendadak tinggi, biasanya disebabkan oleh penyakit akibat virus, seperti influenza atau demam berdarah.

Tentu ada banyak penyakit infeksi lain yang pada suhunya mirip tifus atau infeksi virus, namun di Indonesia dapat dikatakan 90% demam yang mendadak tinggi disebabkan oleh virus.

Karena itu, demam yang sudah diderita lebih dari 2 - 3 hari perlu dikonsultasikan ke dokter karena perlu ditentukan penyebabnya.

Di negara kita, salah satu penyebab yang sangat dikhawatirkan ialah demam berdarah yang banyak terjadi di akhir musim penghujan.

Berita Rekomendasi

Bila pelbagai upaya awal untuk menurunkan demam tidak berhasil, penderita dapat diberi obat penurun panas yang juga mempunyai sifat mengurangi rasa sakit, pegal, dan sakit kepala.

Obat pilihan pertama ialah parasetamol yang dijual dengan berbagai nama dagang.

Menurut peraturan Depkes, semua obat yang dijual bebas harus menuliskan nama generik di bawah nama dagangnya yang dicantumkan di bawah "kandungan".

Namun, patut diingat bila gejalanya hanya demam, tidak dibenarkan untuk menggunakan parasetamol yang dicampur dengan bahan aktif lain, misalnya untuk pilek, batuk, dan sebagainya.

Tambahan bahan lain itu selain tidak ada gunanya, juga menjadikan obat lebih mahal. Belum lagi bila menimbulkan efek sampingan, akan menjadi mubazir.

Baca: Tak Lupakan Mantan, Gubernur Kalteng Sugianto Undang Ussy Sulistiawaty ke Pernikahannya

Obat lain yang juga baik ialah ibuprofen karena efektif dan aman, tapi mungkin belum begitu dikenal masyarakat. Asetosat (dikenal sebagai aspirin) tidak dianjurkan bila lambung pasien tidak tahan karena sifat asamnya.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas