Tak Cuma Indonesia, Ternyata Negara Ini Punya Tradisi Jamu yang Kuat Lho!
Indonesia memang punya tradisi minum jamu yang kuat. Tapi, ternyata tak hanya kita, negara ini juga memiliki hal serupa
TRIBUNNEWS.COM – Indonesia memang punya tradisi minum jamu yang kuat. Tapi, ternyata tak hanya kita, negara tetangga Filipina juga memiliki hal serupa. Masyarakat Filipina ternyata memiliki tradisi minum jamu yang serupa dengan Indonesia.
Melihat hal itu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia perluas pangsa pasarnya ke Filipina, dengan memperkenalkan dua produk sekaligus yakni Tolak Angin dan Kuku Bima Energi.
"Di Filipina itu tradisi minum jamunya ada. Di sana (jamu) namanya pitu pitu. Secara tradisi, sama," kata Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, Kamis (25/1/2018).
Selain mendirikan cabang di Manila, Sido Muncul juga mengajak para peneliti Tolak Angin untuk berkunjung dan bertemu dengan 65 sub distributor yang berada di bawah naungan Integrated Marketing & Distribution Services/IMDS OPCOM (MANCOM), yang merupakan distributor resmi Sido Muncul di Filipina.
Pertemuan diadakan pada Rabu (24/1/2018) lalu, dipimpin oleh Maria Reviani Hidayat, selaku Marketing Vice Director PT Sido Muncul, Carlo Lukman Windarto Director PT Sido Muncul, Linawati Suteja General Manager Marketing, Ludwig Brasali Senior Marketing Manager Tolak Angin, Ipang Djunarko S.Si, M. Sc, Apt dari Fakultas Farmasi Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta, Prof dr Edi Dharmana M. Sc., Ph.D Sp. Park Imunolog Peneliti Herbal dan Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang.
Pertemuan tersebut guna memperkenalkan sejarah, produk, serta rangkaian penelitian yang telah dilakukan Sido Muncul.
Hasil riset pasar yang dilakukan tim Sido Muncul ke beberapa pasar di daerah Manila juga membuktikan, masyarakat setempat menyambut positif produk Sido Muncul.
"Mereka (masyarakat) suka ya, kami jelaskan produknya apa, Tolak Angin fungsinya untuk apa saja. Meski di Filipina nggak ada, nggak ada istilah masuk angin. Tetap saja mereka merasakan gejalanya, saat imunnya turun. Mereka juga mencicipi, suka tastenya sama kayak kita," kata Maria Hidayat.
Produk Tolak Angin Herbal dan Kuku Bima Energi, sudah mendapat izin dari Food and Drug Administration, sejak 16 November dan 10 Oktober 2017 lalu.
Secara resmi pula, telah ditandatangani oleh MS. Pilar Marilyn P. pagayunan, MBA selaku Direktur VI Center for Food Regulation and Research.
Sementara itu, Irwan Hidayat berharap, ekpansi pasar di Filipina dapat mendulang sukses dan diikuti dengan negara Asia lainnya yang turut mereka targetkan.
"Mudah-mudahan setelah berhasil di Filipina, kita juga bisa masuk ke negara lain," katanya.