Ini yang Terjadi Jika si Kecil Kecanduan Gula Garam
Bayi usia 6-12 bulan yang sudah terlanjur mengenal rasa gula dan garam dalam MPASI-nya, biasanya cenderung menginginkan makanan serupa.
Editor: Anita K Wardhani
Fungsi ginjal terganggu
Fungsi ginjal bayi yang belum sempurna akan kesulitan mencerna sodium dari garam yang ia makan.
Apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak. Lambat laun ginjal yang terlalu berat bekerja ini akan rusak, dan tidak bisa berfungsi lagi.
"Pada anak atau bayi kurang dari satu tahun, fungsi ginjalnya belum sempurna, sehingga pemberian tambahan garam akan membebani fungsi ginjal," tutur Windhi.
Diabetes
Gula adalah sumber kalori, dan saat asupan kalori ini meningkat, kenaikan berat badan pun akan meningkat.
Sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian memiliki kandungan gula alami yang merupakan pembawa nutrisi, seperti vitamin C, folat, dan vitamin B.
Tapi, menurut American Academy of Pediatric (AAP) bisa jadi masalah diabetes jika kandungan gula lain ditambahkan dalam konsumsi buah dan sayuran alami ini, karena rasa manis juga dapat menimbulkan sifat adiktif, atau kecanduan.
Hipertensi
Garam secara alami terdapat disetiap makanan. Namun anak di bawah usia dua tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan garam berlebih.
Institute of Medicine dan WHO mengatakan, mengonsumsi garam harus dibatasi bagi anak usia d ibawah 2 tahun, untuk menghindari CVD (Cardiovascular Deasase) seperti hipertensi (tekanan darah tinggi).
Mengonsumsi banyak garam akan membuat tubuh haus, sehingga kita akan terus minum.
Dengan demikian volume darah akan bertambah karena garam bersifat mengikat air.
Pertambahan volume darah akibat banyaknya kandungan air ini seharusnya akan di buang oleh ginjal melalui air seni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.