Ini yang Terjadi Jika si Kecil Kecanduan Gula Garam
Bayi usia 6-12 bulan yang sudah terlanjur mengenal rasa gula dan garam dalam MPASI-nya, biasanya cenderung menginginkan makanan serupa.
Editor: Anita K Wardhani
Tapi karena garam jugalah, air ini akan dipertahankan oleh tubuh akibat sifat garam yang lain yaitu antidiuretik, sehingga menyebabkan ginjal menyerap kembali sebagian besar air yang telah disaringnya sebelum dikeluarkan menjadi air kemih.
Masuknya air dalam jumlah besar ke dalam pembuluh darah menyebabkan volume darah yang ada dalam sistem peredaran darah bertambah.
Apabila volume darah meningkat otomatis aliran darah juga akan meningkat.
Sedangkan ukuran pembuluh darah tetap. Akibatnya akan terjadi tekanan darah yang berlebih di dinding pembuluh darah yang menjadi sebab utama terjadinya hipertensi.
Fungsi otak terganggu
Jika hipertensi sudah tak terkendali, kekhawatiran lain berdampak pada kerusakan otak, Moms.
Saat tekanan darah tinggi, pembuluh darah pecah dan kondisi itu bisa memengaruhi otak.
Jika tekanan darah terus menerus tinggi, lapisan pembuluh darah pun akan terkikis dan membentuk endapan serta mengurangi pasokan oksigen di pembuluh darah.
Wah mengerikan sekali ya Moms.
Hal ini bisa saja terjadi saat dewasa jika Si Kecil terus menerus terpapar kadar gula dan garam yang berlebih.
Maka, Moms perlu mempertimbangkan dengan baik penggunaan perasa gula garam untuk makanan MPASI Si Kecil. (Sajian Sedap/Fadhila Afifah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.