Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bagaimana Kalau Cegukan Saat Berpuasa, Diberi Minum kan Batal? Simak Penjelasannya

Ada beberapa cara untuk menghilangkan cegukan tanpa harus minum yang bisa membatalkan puasa.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bagaimana Kalau Cegukan Saat Berpuasa, Diberi Minum kan Batal? Simak Penjelasannya
net
cegukan1 

TRIBUNNEWS.COM - Kerap kali tubuh kita merasa tidak nyaman saat mengalami cegukan.

Hal ini dikarenakan otot-otot pada diafragma mengalami kejang atau kontraksi, sehingga saluran pita suara tertutup dan menimbulkan bunyi khas.

Banyak hal yang memicu kontraksi tersebut, misalnya karena banyak udara yang masuk ke dalam tubuh, minum minuman bersoda, makan terlalu cepat, atau karena reaksi otak yang merespon emosi tertentu: gugup, cemas, stres, bahkan terlalu bersemangat.

Emosi yang meluap tersebut bisa mengganggu syaraf yang menghubungkan otak dengan diafragma.

Menurut praktisi kesehatan, Dr Samuel Oetoro, cegukan bisa diatasi hanya dengan minum air putih hangat.

"Karena cegukan itu faktor respon dari syaraf kita yang disebut namanya sistim simpatis dan parasimpatis, nah itu kalau kena air hangat akan dirangsang tertekan," ujar Samuel.

Namun bagaimana mengatasinya jika kita dalam keadaan berpuasa?

Berita Rekomendasi

Menurut laman hellosehat.com yang ditinjau oleh dr. Tania Savitri, ada beberapa cara untuk menghilangkan cegukan tanpa harus minum yang bisa membatalkan puasa.

Baca: Vicky Prasetyo Menangis di Acara Sahur, Mengaku Bertengkar dan Sebut Gak Bisa Bahagiakan Angel Lelga

Pertama, cobalah untuk tahan napas.

Ambil napas dalam melalui hidung, lalu tahan selama 10 detik dan hembuskan perlahan.

Ulangi langkah tersebut sebanyak tiga atau empat kali setiap 20 menit, jika cegukan tak kunjung hilang.

Kedua, bernapas dalam kantong kertas.

Siapkan kantong kertas kosong yang cukup kuat, lalu tempelkan leher kantong kertas ke mulut dan hidung.

Pastikan hidung dan mulut tertutup kantong tersebut, lalu bernapaslah dalam kantong tersebut.

Langkah ini ditujukan agar bisa menghirup karbon dioksida, sehingga otot-otot diafragma yang tadinya tegang akan lemas kembali.

Ketiga, duduk memeluk lutut.

Ambil posisi duduk dengan kaki ditekuk, lalu peluk lutut sambil condongkan badan seperti mau meringkuk.

Tahan hingga dua menit, sehingga area diafragma akan lebih tertekan dan udara yang terjebak bisa keluar.

Keempat, pijat area ulu hati.

Apabila langkah sebelumnya tak kunjung berhasil, cobalah untuk pijat area ulu hati dengan ujung jari secara lembut, dengan durasi selama 20-30 detik.

Hal ini dilakukan agar otot-otot diafragma yang letaknya persis di bawah ulu hati (atas perut) dapat lebih lemas, sehingga kontraksi bisa lebih ditekan.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas