Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Imunoterapi Jadi Amunisi Terbaru Melawan Kanker

Beberapa tahun terakhir, dunia penelitian mulai menaruh harapan besar pada imunoterapi yang kini menjadi harapan baru bagi pasien kanker

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Imunoterapi Jadi Amunisi Terbaru Melawan Kanker
NET
Ilustrasi 

"Hasil pengobatannya cukup signifikan yang ditandai dengan respon terapi yang lebih baik dan peningkatan angka kesintasan pasien,' katanya.

Sementara, Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, Ph.D, Farmakolog sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menambahkan, kendati merupakan pengobatan yang relatif baru, sejatinya imunoterapi sudah ada sejak lama.

Dalam 15 tahun terakhir perkembangan imunoterapi terbilang cukup pesat. Berbagai penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan formulasi imunoterapi yang semakin baik.

“Imunoterapi pada prinsipnya merupakan terapi biologis yang bertujuan  membantu tubuh meningkatkan pertahanan alami dalam melawan kanker. Pada dasarnya setiap orang punya imunitas, tapi untuk melawan kanker yang bersarang di tubuhnya, sayangnya tidak [semua orang] memiliki imunitas yang cukup makanya diberikan imunoterapi,” ujar pakar farmakologi UGM ini.

Lebih rinci Prof Iwan menjelaskan ada tiga prinsip cara kerja imunoterapi. Pertama, dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker, tetapi menghentikan sama sekali hampir tidak mungkin.

Kedua imunoterapi bisa menghambat agar kankernya tidak menjalar atau menyebar ke bagian tubuh yang lain. Dan ketiga, membantu sistem kekebalan tubuh untuk lebih siap dalam menghancurkan sel-sel kanker.

Baca: 4 Cara Mencegah Kanker hati, Penyakit Yang Diderita Ayah Olla Ramlan

Bila membandingkan imunoterapi dengan terapi sebelumnya yaitu kemoterapi ada perbedaan cukup signifikan.

BERITA REKOMENDASI

Obat kemoterapi umumnya berbasis kimia, sementara obat kimia memiliki kendala atau kelemahan tersendiri.

Ketika masuk ke dalam tubuh, obat kimia tersebut merusak semua sel baik sel kanker maupun sel-sel normal.

Selain itu, efek samping kemoterapi sangat mengganggu mulai dari mual muntah, rambut rontok dan lain-lain.

"Di samping itu karena tidak selalu mencapai target dengan tepat sering kali pemanfaatannya sangat terbatas maka  imunoterapi dianggap sebagai sebuah terobosan terapi baru untuk kanker,' katanya.

Perbedaan signifikan lainnya obat kimia atau kemoterapi tidak bisa menyasar jenis kanker tertentu. Sementara obat-obatan golongan imunoterapi bisa menyasar jenis kanker tertentu yang memang memiliki karakteristik khusus.

Prof Iwan menekankan tingkat efektivitas imunoterapi cukup tinggi dibanding terapi lain.

“Saat ini konsep penatalaksanaan kanker itu mengenal adanya precision medicine bukan lagi personalize medicine. Inti dari precision medicine adalah pengobatan yang lebih presisi karena ditemukan biomarker tertentu yang memang lebih cepat pergerakannya, maka obat-obatan imunoterapi kemudian menargetkan langsung biomarker-biomarker yang dimaksud tadi.”

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas