Indonesia Hadapi Tantangan Serius Berupa Beban Ganda Penyakit
Anak Indonesia sebagai Agen Perubahan Menuju Bangsa Indonesia yang Sehat. Pada tahun 1990an
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak Indonesia sebagai Agen Perubahan Menuju Bangsa Indonesia yang Sehat. Pada tahun 1990an menurut catatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia penyebab kematian tertinggi disebabkan oleh karena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Tuberkulosis (TBC), dan diare.
Namun sejak tahun 2010 angka kematian tertinggi di Indonesia justru disumbang oleh penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan diabetes. Pergeseran pola penyakit inilah yang salah satunya menyebabkan Indonesia menghadapi tantangan serius berupa beban ganda penyakit.
Untuk menghindari terjadinya penurunan produktivitas penduduk Indonesia karena beban ganda penyakit ini, perlu adanya dukungan nyata dari seluruh lini di negeri ini.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menyadari sepenuhnya akan tanggung jawabnya dalam hal mendukung gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan mengadakan program JAPFA4Kids di sekolah-sekolah sejak tahun 2008.
Dalam program JAPFA4Kids materi utama yang diberikan kepada peserta didik yakni pelatihan Duta Anak Sehat, Duta Lingkungan Sehat, dan Duta makanan sehat. Sedangkan bagi para guru diberikan pelatihan 5S.
Pelatihan Duta Anak Sehat mencakup materi hidup bersih seperti mencuci tangan, BAB di jamban, dan sanitasi lingkungan. Pelatihan Duta Lingkungan Sehat meliputi materi 3R (Reduce, Reuse, Recyle) terutama untuk pengurangan sampah rumah tangga.
Pelatihan Duta Makanan Sehat meliputi pemahaman tentang menu gizi seimbang (mengurangi karbohidrat, perbanyak sayur dan buah) dengan tetap mempertahankan panganan tradisional setempat.
Sedangkan untuk pelatihan 5S mengadopsi dari budaya kerja di Jepang yakni Seiri (ringkas), Seiton (rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (rajin).
Mengapa pelatihan 5S yang dipilih bagi para guru? Menurut R. Artsanti Alif selaku Head of Social Investment PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK, pelatihan 5S ini sangat mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan juga PHBS.
Seiri (Ringkas) intinya menyingkirkan barang yang tidak diperlukan di tempat kerja. Seiton (Rapi) efektif waktu dalam menemukan barang/peralatan yang diperlukan. Seiso (Resik) membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja. Seiketsu (Rawat) setiap orang berhak mendapatkan informasi akurat yang diperlukan di tempat kerja dengan tepat waktu. Shitsuke (Rajin) melakukan yang harus dilakukan dan jangan melakukan yang dilarang.
Bila para guru sudah memahami bahkan menguasai 5S ini, para peserta didik dengan sendirinya akan tertular dan mereka akan menularkan budaya 5S itu ke keluarga masing-masing,
Masih menurut R. Artsanti Alif, tahun ke-10 ini JAPFA4Kids telah menjangkau lebih dari 133.849 siswa, 8.728 guru dari 750 sekolah. Sejumlah 78 kabupaten dan 21 Provinsi yang ada di Indonesia telah terjamah program JAPFA4Kids.
“Meski banyak tantangan, PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK tetap berupaya terus menerus mengedukasi anak-anak sekolah dan para guru tentang pentingnya dan kemendesakan untuk terus hidup bersih sehat sesuai dengan tema yang kami usung yakni anak Indonesia bersih dan sehat.” pungkas R. Artsanti Alif.
Tanggal 8 dan 9 Agustus 2018 PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK menyelenggarakan JAPFA4Kids di SDN 06 Kajen, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.