Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Anak Anji Manji Alami Sinus Preauricular, Ini Penyebab Penyakit yang Menyerang Saga Omar

Mengenai penyakit anaknya ini, pada 2016 mulanya Anji mengira telinga putranya tersebut sakit karena ada bisul.

Editor: Diah Ana Pratiwi
zoom-in Anak Anji Manji Alami Sinus Preauricular, Ini Penyebab Penyakit yang Menyerang Saga Omar
instagram/anji manji
Anji Manji dan anaknya Saga. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu, musisi Anji 'Manji' menceritakan anaknya Saga Omar Nagata mengalami infeksi penyakit langka.

Saga Omar Nagata mengalami infeksi sinus prearicular.

Ini termasuk penyakit langka ditandai dengan adanya lubang kecil pada telinga.

Sinus Preauricular ini dapat menimbulkan efek yang cukup menderita bagi pengidapnya.

Mulai dari telinga membengkak, memerah dan merasa sakit jika lubang kecil tersebut terkontaminasi bakteri.

Persis dengan yang dialami anak Anji yang sudah merasa kesakitan akibat sinus preauricular ini sejak beberapa tahun sebelumnya.

Mengenai penyakit anaknya ini, pada 2016 mulanya Anji mengira telinga putranya tersebut sakit karena ada bisul.

Berita Rekomendasi

Tapi, beberapa waktu belakang Saga kembali merasakan sakit dan ia pun baru menyadari kalau si kecil mengalami infeksi sinus preauricular.

Karena hal itu Anji membawa Saga berobat ke Singapura agar mendapat penanganan tepat.

Saga, anak Anji alami infeksi sinus preauricular
Saga, anak Anji alami infeksi sinus preauricular (instagram/Anji)

Terlebih penyakit yang dideria anaknya tergolong langka dan hanya sekitar 5% orang di dunia yang menderita hal tersebut.

Melansir dari metro.co.uk, lubang kecil sinus preauricular ini biasanya muncul pada titik tulang rawan telinga, terhubung ke wajah dan terlihat seperti nodul, penyok atau lesung.

Lubang kecil di tulang rawan telinga ini memang tidak berbahaya atau menyebabkan kematian.

Tetapi, menjadi lebih sensitif atau mudah terinfeksi ketika terkena bakteri walau dalam jumlah sedikit.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam National Library of Medicine, gangguan bawaan ini pertama kali dilaporkan pada 1864.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas