Ilmuwan Beberkan Olahraga Sederhana yang Efektif Bakar Kalori
Semakin banyak otot yang terlibat dan semakin keras juga lama kita berolahraga, maka semakin banyak energi yang dikelaurkan oleh tubuh.
Editor: Wahid Nurdin
"Tapi, ada variasi dalam kelas ini dan banyak orang yang telah menerapkannya," kata John Porcari, periset tabata dan pakar olahraga di University of Wisconsin, AS.
Sebagai contoh, beberapa orang dalam penelitian tabata yang dilakukan John Porcari mampu membakar hingga 360 kalori selama 20 menit latihan, atau 18 kalori per menit.
Namun, Porcari mengatakan jumlah kalori yang terbakar tidak selalu menjadi cara terbaik untuk menilai tuntutan energi dalam olahraga.
Total waktu yang dihabiskan dalam olahraga dan konsistensi seseorang untuk mempraktikannya juga merupakan faktor penting.
"Kita bisa berolahraga terus-menerus selama 30 detik juga bisa membakar banyak kalori," papar dia.
Jadi, jika kita tak memiliki banyak berolahraga, kita bisa memilih olahraga interval berintensitas tinggi.
Sayangnya, Porcari mengatakan banyak orang tidak merasa nyaman atau mampu melakukan latihan intensitas tinggi secara teratur.
Menurut dia, cara terbaik untuk menilai efektivitas olahraga adalah melakukannya dengan kecepatan yang nyaman untuk diri sendiri.
Ketika kita melakukan olahraga dengan maksimal, maka pembakaran kalori juga terjadi secara maksimal dalam jangka panjang, di mana olahraga lari seringkali menjadi pilihan terbanyak.
Berdasarkan data American Council on Exercise, penyedia sertifikasi kebugaran, mereka yang memiliki berat badan sekitar 52 kilogram selama 30 menit dengan kecepatan lambat hingga sedang mampu mebakar kalori sebanyak 260 kalori.
Menurut riset pula, jumlah ini setara dengan jumlah kalori yang dibakar ketika melakukan olahraga CrossFit selama 20 menit.
Sementara itu, orang dengan berat badan sekitar 75 kilogram jika melakukan lari selama 30 menit dengan kecepatan sama mampu membakar kalori hampir 400 kalori.
Tingkat kecepatan juga berpengaruh pada jumlah kalori yang terbakar.
Namun, olahraga yang intens ternyata tak berpengaruh pada pembakaran kalori yang lebih tinggi, bahkan tak memberi efek afterburn atau prose pembakaran kalori usai berolahraga.