Waspada Kemungkinan Plasenta Terlepas, Kenali Tanda-tandanya, Mulai Sakit Perut Sampai Kontraksi
Plasenta terlepas adalah suatu kondisi saat sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Plasenta terlepas atau Placental Abruption adalah suatu kondisi saat sebagian atau seluruh plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan.
Kondisi ini dapat menurunkan atau memblokir pasokan oksigen dan nutrisi dari sang ibu ke janin, juga menyebabkan perdarahan berat pada ibu.
Tentu komplikasi kehamilan ini sangat berbahaya sehingga harus selalu diwaspadai oleh setiap ibu hamil.
Menurut ahli kondisi ini menjadi penyebab utama dalam morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan bila tak ditangani akan berdampak buruk bagi keselamatan jiwa.
Oleh karena itu sebaiknya Moms mewaspadai berbagai gejalanya.
Placental Abruption ini sering terjadi pada trimester terakhir kehamilan, terutama dalam beberapa minggu terakhir sebelum persalinan
Tanda dan gejala abrupsi plasenta yang harus diwaspadai antara lain :
- Pendarahan vagina
- Sakit perut
- Sakit punggung
- Nyeri rahim
- Kontraksi uterus, sering datang dan abnormal
- Merasa seperti tegang di rahim atau perut
- Sering mengalami nyeri perut dan nyeri punggung sering secara tiba-tiba.
Jumlah perdarahan vagina yang terjadi bisa sangat bervariasi, dan tidak selalu sesuai dengan keparahan plasenta telah terpisah dari rahim.
Ada kemungkinan bagi darah untuk terperangkap di dalam rahim, jadi mungkin saja tidak ada darah yang keluar walau kondisinya cukup parah.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa berkembang secara perlahan (abrupsi kronis), yang dapat menyebabkan perdarahan vagina yang ringan dan muncul hilang.
Beberapa tanda yang harus diwaspadai lainnya ialah bayi Moms mungkin tidak tumbuh secepat yang diharapkan.
Selain itu Moms mungkin memiliki cairan ketuban yang rendah (oligohidramnion) atau komplikasi lain.
Sekitar satu dari 100 kehamilan dapat mengalami abrupsi plasenta, yang merupakan salah satu risiko signifikan selama kehamilan lanjut.
Oleh karena itu mari Moms waspadai bersama kondisi ini. Bila mengalami gejala-gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan pada dokter!(*)