Daihatsu Jayakarta Kembali Selenggarakan Sosialisasi Thalasemia ke Kalangan Pelajar
Penyakit ini ditularkan secara genetis oleh orangtua yang menjadi carrier (pembawa) penyakit ini kepada anak yang dilahirkannya.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astra Daihatsu DSO DKI 1 kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi penyakit thalasemia ke kalangan pelajar. Kali ini yang disasar adalah siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Strada di Jl Gunung Sahari, Jakarta.
Sosialisasi ini diikuti puluhan siswa di ruang auditorium SMK Strada, Kamis (4/10/2018). Tampil sebagai pemateri adalah Ruswandi dari Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI).
Sosialisasi ini berlangsung sangat menarik karena berhasil memancing rasa antusias siswa dengan mengajukan beragam pertanyaan seputar penyakit ini saat sesi tanya jawab berlangsung.
Thalasemia merupakan penyakit unik. Penyakit ini ditularkan secara genetis oleh orangtua yang menjadi carrier (pembawa) penyakit ini kepada anak yang dilahirkannya.
Penyakit ini sangat mematikan jika tidak ditangani dengan baik dan rutin, dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.
Mereka yang menderita penyakit ini produktivitasnya menjadi menurun dan harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya dan menghabiskan banyak biaya.
Saat ini diperkirakan terdapat 9.000 penderita thalasemia di Indonesia. Sekitar 40 persen diantaranya berada di Jawa Barat.
Cara pencegahan meluasnya penyakit ini adalah dengan memutus mata rantainya melalui pencegahan pernikahan mereka yang terkena thalasemia. Satu diantaranya melalui kegiatan sosialisasi semacam ini.
Kepala Cabang Daihatsu Jayakarta Gito Purnomo mengatakan, Daihatsu Cabang Jayakarta ditunjuk sebagai pelaksana kegiatan sosialisasi thalasemia sejak 2015 oleh PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation.
Tahun ini merupakan yang ketiga kalinya kegiatan sosialisasi penyakit ini dilakukan di SMK Strada.
"Berbahayanya penyakit thalasemia ini perlu kita sosialisasikan karena masih sedikit pihak yang concern pada upaya pencegahan penyakit ini. Sementara, penyakit ini belum ada obatnya dan penyebarannya cukup cepat dengan biaya penanganan yang sangat mahal," ungkap Gito Purnomo.
Gito menambahkan, setiap tahun Daihatsu menganggarkan dana CSR untuk membiayai kegiatan sosialisasi thalasemia ini di 10 kota beesar di seluruh Indonesia.
Kegiatan sosialisasi thalasemia yang diselenggarakan Daihatsu cabang Jayakarta ini mencakup 3 hal dan seluruhnya menyasar pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Yakni, pertama, sosialisasi thalasemia untuk mengajak pelajar tahu dan paham tentang thalasemia dan cara pencegahannya.