Daihatsu Jayakarta Kembali Selenggarakan Sosialisasi Thalasemia ke Kalangan Pelajar
Penyakit ini ditularkan secara genetis oleh orangtua yang menjadi carrier (pembawa) penyakit ini kepada anak yang dilahirkannya.
Penulis: Choirul Arifin
Kedua, screening thalasemia gratis, berupa pemeriksaan sampel kesehatan untuk mengetahui apakah seseorang menjadi carrier (pembawa) thalasemia atau tidak.
"Screening ini akan kita selenggarakan di SMK Strada dalam waktu dekat," ungkap Gito.
Baca: Lakukan Cek Darah di Lab, Hindari Menikah dengan Penyandang Thalasemia Mayor
Ketiga, kegiatan fun day dengan mengajak para 'pejuang' thalasemia berwisata bersama. Kegiatan wisata ini akan diselenggarakan pada 10 Oktober 2018 ini dengan mengajak mereka liburan ke Gelanggang Samudra Ancol.
Helga. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Strada mengatakan, pihaknya bangga kembali diajak menggelar sosialisasi penyakit thalasemia bersama Daihatsu.
Baca: Astra Daihatsu DSO DKI 1 Gelar Sosialisasi Thalasemia ke Siswa SMK di Jakarta Selatan
"Ini ketiga kalinya kita menggelar sosialisasi bersama Daihatsu. Kegiatan sosialisasi pertama dan kedua kia selenggarakan tahun 2015 dan 2017," ungkap Helga.
Sasaran sosialisasi kali ini adalah siswa kelas 11.
"Sosialisasi ini sangat terasa manfaatnya karena siswa kami jadi tahu apa dan bagaimana penyakit thalasemia itu. Mereka juga jadi tahu apakah dirinya termasuk yang punya indikasi kena thalasemia dengan berinisiatif berkonsultasi dengan dokter," ungkap Helga.
Berdasar hasil screening terhadap 30 siswa di sekolahnya beberapa tahun lalu, diketahui ada dua siswa dengan ciri sebagai carrier thalasemia.
"Nanti screening akan dilakukan di sekolah kita dengan melibatkan siswa, para guru dan orangtua siswa," jelas Helga.
Indonesia Tertinggi di ASEAN
Ruswandi dari Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) mengatakan, pasien thalasemia saat ini menjadi yang keempat tertinggi yang menghabiskan biaya besar yang harus ditanggung BPJS Kesehatan.
""Thalasemia merupakan pasien tertinggi setelah leukemia di BPJS Kesehatan dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita thalasemia terbesar di kawasan ASEAN," tandas Ruswandi.
Karena penyakit ini diturunkan secara genetik dan belum ada obatnya hingga kini, cara satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan memutus mata rantai penyakitnya.
Strategi yang diterapkan menjaga jangan sampai seseorang menikah dengan orang dengan status carrier thalasemia karena anak yang dilahirkan kelak berpeluang besar juga menderita thalasemia.