Proses Degeneratif Tulang Belakang dan Teknologi Terkini Mengatasinya
Beberapa masalah degenerasi tulang belakang diantaranya, osteoporosis, arthritis, dan kerusakan bantalan sendi tulang belakang.
Editor: Eko Sutriyanto
Berkurang atau hilangnya kalsium pada tulang belakang menyebabkan melemahnya struktur atau kepadatan tulang sehingga meningkatkan risiko fraktur.
Fraktur tulang belakang, juga disebut fraktur kompresi dapat menyebabkan nyeri pinggang yang menjadikan penderitanya kesulitan berdiri, jalan, duduk atau mengangkat suatu benda.
Gejala lain yang dapat ditimbulkan pada fraktur tulang belakang adalah berkurangnya berat badan penderita.
Wanita usia 40 tahun keatas cenderung mengalami osteoporosis. Data lain bahkan menunjukan sebanyak 40% wanita dengan usia diatas 80 tahun dipastikan memiliki osteoporosis tulang belakang.
“X-ray dan CT scan dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis osteoporosis,” jelas dr. Ibnu Benhadi SpBS(K), Spesialis Bedah Saraf Brain & Spine Bunda Neuro Center, Jakarta.
Tidak menutup kemungkinan dokter menganjurkan pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan dual X-ray absorptiometry (DXA atau DEXA) scan.
Saat diagnosis osteoporosis tulang belakang ditegakkan, dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan yang bertujuan mencegah terjadinya fraktur tulang belakang.
Baca: China Bolehkan Lagi Tulang Harimau dan Cula Badak Untuk Pengobatan
Menurut dr. Ibnu, obat-obatan ini bekerja dengan cara memperkuat tulang dan mencegah pengeroposan.
Beberapa obat osteoporosis yang sudah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, diantaranya Bisfosfonat, Calcitonin dan Teriparatide.
Pada penderita osteoporosis yang sudah dengan fraktur tulang belakang, terapi termasuk memberikan obat penghilang rasa sakit, bed rest untuk beberapa saat, hingga penggunaan korset khusus dan pembedahan.
Kyphoplasty dan vertebroplasty merupakan teknologi minimally invasive surgery yang dapat digunakan untuk mengatasi fraktur tulang belakang.
Bahan khusus seperti semen yang disebut polymethylmethacrylate (PMMA) disuntikan secara langsung pada tulang belakang yang mengalami fraktur.
Sebelum penyuntikan PMMA dilakukan, balon khusus dimasukan dan dikembangkan pada tulang yang mengalami fraktur/ retak, menggunakan bantuan X-ray fluoroscopy menuju lokasi yang diharapkan dokter.
Tujuan tindakan ini adalah mengembalikan tinggi dan bentuk tulang belakang sehingga mengurangi deformitas dan meningkatkan stabilitas tulang belakang.