Setelah Operasi Caesar Tidak Bisa Melahirkan Normal, Benarkah Demikian?
Banyak anggapan yang ibu yang telah melahirkan lewat operasi caesar, untuk selanjutnya tidak bisa melahirkan normal.
Editor: Willem Jonata
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa VBAC lebih aman daripada melahirkan lewat operasi caesar secara berulang.
Namun, tak dapat dipungkiri, VBAC kadangkala disertai serangkaian risiko dan kemungkinan komplikasi yang bisa saja terjadi. Salah satunya ialah risiko ruptur uterus.
Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari 500 perempuan yang melahirkan secara normal, terutama bagi mereka yang persalinannya harus diinduksi.
Berikut ini beberapa risiko yang sebaiknya dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum melakukan VBAC.
- Operasi caesar yang disertai dengan risiko
- Tinggal di rumah sakit berkepanjangan sekitar 4 sampai 5 hari, kecuali komplikasi
- Kemungkinan infeksi pada rahim, kandung kemih, atau insisi bedah
- Kemungkinan cedera pada kandung kemih, usus, atau organ terdekat lainnya
- Kemungkinan nyeri dan ketidaknyamanan insisi bedah
- Risiko minimal pada masalah pernapasan bayi
- Peningkatan risiko operasi caesar di masa depan
- Pendarahan hebat yang mungkin diperlukan histerektomi atau pengangkatan rahim
Bila Anda salah satu ibu hamil yang hendak melahirkan normal setelah melahirkan caesar, sebaiknya siapkan terlebih dahulu beberapa rencana VBAC berikut ini:
- Belajar tentang VBAC
- Pilih rumah sakit yang lengkap yang menawarkan VBAC
- Makan dengan sehat dan tetap aktif selama kehamilan
- Biarkan persalinan Amulai secara alami
- Meskipun telah menetapkan hati untuk VBAC tetapi tetap persiapkan diri untuk melahirkan caesar bilakomplikasi muncul
- Bicarakan segala keputusan pada keluarga dan dokter.(*)