Masih Muda Kok Ompong? Padahal Giginya Kelihatan Tak Bermasalah, Cek Kesehatan Gusi Anda
Pernahkah Anda merasa, ada rasa tidak nyaman di gigi saat mengunyah? Aatau gigi anda ompong padahal masih muda?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Pernahkah Anda merasa, ada rasa tidak nyaman di gigi saat mengunyah?
Atau mungkin Anda merasa ada bau yang tidak sedap dari mulut?
Meski gigi terlihat sehat, jangan-jangan masalahnya pada gusi Anda.
Simak tulisan drg. Fifi Prihasti Sp.Perio, Gigi Sehat Gusi Belum Tentu, berikut ini yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 2013.
Boleh jadi Anda sendiri bakal bingung dengan kondisi ini. Sebab kalau dilihat-lihat di cermin, rasanya tidak ada masalah pada gigi.
Baca: Muncul Kabar Reino Barack Dekati Artis Ini, Luna Maya: Syahrini Enggak Mungkin Kayak Gitu
Tidak berlubang atau kroak. Apalagi setelah dibawa ke dokter gigi, terbukti memang tidak ada gigi yang berlubang. Lalu di mana masalahnya?
Kalau dokter gigi Anda cukup cermat, semestinya harus dicurigai juga akan adanya kelainan di daerah penyangga gigi.
Biar jelas, pemeriksaan bisa ditindaklanjuti dengan foto rontgen gigi.
Semestinya kita juga harus menyadari bahwa keluhan dalam mulut sesungguhnya tidak melulu soal gigi berlubang.
Ada penyakit lain yg mengintai di sekitar gigi dan sulit terlihat secara kasat mata yaitu penyakit jaringan penyangga gigi yang dikenal sebagai gingivitis dan periodontitis.
Secara garis besar, penyakit yang sering menimpa gigi geligi kita terbagi dua, yaitu penyakit jaringan gigi (karies) dan penyakit jaringan penyangga gigi (gingivitis) dan periodontitis.
Masyarakat umumnya hanya tahu giginya bermasalah jika terlihat adanya lubang. Sementara adanya penyakit penyangga gigi seringnya dicuekin.
Memang benar, gigi dan penyangganya adalah dua bagian yang terpisah.
Tapi ibarat sebuah tim yang kompak, keduanya sama penting dan menjadi satu kesatuan dalam fungsi pengunyahan.
Sayangnya, kita sebagai empunya badan lebih sering memperhatikan kesehatan gigi dibandingkan dengan gusi.
Padahal dari berbagai informasi epidemiologi penyakit gigi dan mulut di dunia, tingkat prevalensi penyakit periodontal ini cukup tinggi, yakni sekitar 90%!
Pintu masuk infeksi
Jaringan penyangga gigi kita atau dikenal sebagai “jaringan periodontal” merupakan tempat tertanamnya gigi pada tulang rahang.
Jaringan ini terdiri atas jaringan gusi serta jaringan tulang yang terdapat di lapisan bawah gusi.
Ada pula membran atau lapisan tipis antara gigi dan jaringan penyangga.
Membran yang fungsinya sebagai bantalan gigi ini letaknya di antara perlekatan gigi dan jaringan penyangga (membran periodontal).
Membran menjadi semacam pintu masuk bagi menjalarnya kuman ke bagian jaringan yang lebih dalam. Gingivitis adalah istilah kalau jaringan gusi sampai terinfeksi.
Tapi kalau serangannya lebih lanjut dan meluas hingga ke tulang di dalamnya, istilahnya periodontitis. Gingivitis yang dibiarkan berlarut-larut akan menjadi periodontitis.
Mengapa jaringan periodontal ini sampai terkena infeksi? Wuih, penyebabnya sangatlah kompleks.
Dimulai dari kelalaian dalam menjaga kebersihan mulut sampai pengaruh kesehatan secara keseluruhan.
Kerentanan jaringan periodontal terhadap terjadinya radang sifatnya memang sangat individual.
Ada pula berbagai kondisi kesehatan secara umum dapat mempengaruhi kesehatan jaringan periodontal.
Tambalan gigi yang tidak sempurna, gigi tiruan cekat seperti “jacket crown” atau “crown and bridge” yang tidak terawat, atau susunan gigi geligi yang tidak teratur juga menjadi biang keladi.
Satu lagi! Kebiasaan kita untuk membersihkan gigi dengan tusuk gigi sehabis makan, juga merupakan faktor lokal yang menambah berat keparahan infeksi.
Ada asumsi bahwa kebersihan mulut yang buruk merupakan sumber utama terjadinya peradangan periodontal.
Namun beberapa kondisi sistemik seperti diabetes, ketidakseimbangan hormonal, beberapa jenis obat-obat anti kejang atau obat hipertensi bahkan faktor keturunan juga dapat melemahkan kesehatan gusi.
Sehingga ada orang-orang tertentu yang kebersihan mulutnya baik namun kesehatan jaringan penyangganya ternyata tidak sehat.
Gigi bisa ompong
Penyakit periodontal berbeda dengan karies gigi. Sifatnya lebih kronis dan tidak menimbulkan rasa sakit hebat.
Bahkan pada kondisi yang masih dini tidak ada keluhan apa pun. Penyakit akan berlanjut terus sampai pada suatu hari timbul keluhan serius.
Kalau sampai ada keluhan, artinya infeksi sudah menjalar lebih luas menjadi peradangan yang lebih kompleks - yang disebut periodontitis tadi.
Pada orang yang sensitif terhadap perubahan dalam mulutnya, gejala awal penyakit sudah terasa ketika gusi mudah berdarah terutama saat menyikat gigi.
Kadang gusi terasa gatal, mulut mengeluarkan bau tak sedap, kadang pada gigi tertentu juga terasa tidak nyaman saat mengunyah.
Gigi sehat.
Kondisi lainnya, bila ada sisa makanan yang terselip sering sulit dibersihkan. Warna gusi akan terlihat lebih merah dari warna normal dan sedikit membengkak.
Bila kondisi ini tidak ditanggulangi sedini mungkin maka pocket akan bertambah dalam. Bisa dibayangkan sulitnya membersihkan sisa-sisa makanan yang masuk ke dalam pocket ini.
Gejala semakin jelas apabila penyakit terus berlanjut berupa timbulnya abses gusi, keluhan sakit pada saat menggigit dan terjadi kegoyangan gigi sampai akhirnya gigi tanggal dengan sendirinya.
Kerusakan ini bisa berjalan cepat bisa juga lambat.
Sebagai contoh pada penderita juvenile periodontitis di mana kerusakan tulang terjadi secara cepat menyebabkan kegoyangan gigi geligi pada penderita usia muda.
Masih muda tapi sudah ompong!