Punya Golongan Darah O? Yuk Kenali Berbagai Risiko Penyakitnya
Ada 4 jenis darah utama yang ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen A dan B di permukaan sel-sel merah dan antibodi A dan B dalam plasma.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Karl Landsteiner, seorang dokter Austria pada dekade pertama 1900-an mengemukakan penelitiannya terkait 4 klasifikasi golongan darah manusia.
Penemuannya ini dianggap menjadi fakta penting yang sangat penting berkaitan dengan berbagai situasi darurat, untuk transfusi darah misalnya.
Tak hanya sekedar diklasifikasikan, rupanya 4 jenis golongan darah pun dikaitkan dengan kesehatan seseorang.
Ada 4 jenis darah utama yang ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen A dan B di permukaan sel-sel merah dan antibodi A dan B dalam plasma.
Selain antigen A dan B, ada keberadaan atau ketiadaan protein yang disebut faktor Rh.
Secara keseluruhan penggolongannya menjadi 8 golongan darah: A +, A-, B +, B-, O +, O-, AB + dan AB-.
Nah, Golongan darah O sendiri dianggap menjadi golongan darah yang banyak dimiliki oleh populasi di dunia.
Berikut beberapa fakta kesehatan terkait golongan darah O.
1. Karakteristik Golongan Darah O
Tipe O + adalah golongan darah paling umum yang menyumbang 37%-53% orang dalam kelompok etnis dan ras yang berbeda.
Golongan darah ini tidak memiliki antigen A atau B dalam sel darah merah tetapi memiliki antibodi A dan B dalam plasma.
2. Risiko penyakit yang rendah
Menurut para ilmuwan, mekanisme biokimia darah yang bisa menentukan kesehatan kita.
Baca: Benarkah Gaya Mengemudi Terpengaruh Golongan Darah?
Orang dengan golongan darah O memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan orang dengan golongan darah A, B, dan AB.