Alasan Ahli Gizi Sarankan Jangan Pisahkan Kuning Telur dengan Putihnya
Apakah telur dapat meningkatkan kolesterol atau sekadar pertanyaan mana yang lebih baik antara putih telur dan kuning telur.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Telur menjadi menu andalan untuk sarapan. Selain di rumah, sarapan telur juga disediakan restoran cepat saji, kafe organik, sampai hotel.
Menjadi menu yang mungkin paling sering dikonsumsi manusia, telur juga mengundang sejumlah pertanyaan. Mungkin beberapa pertanyaan terkait telur sempat menghantui Anda.
Misalnya apakah telur dapat meningkatkan kolesterol atau sekadar pertanyaan mana yang lebih baik antara putih telur dan kuning telur.
Untuk menjawab semua pertanyaan itu, kantor berita Time menerbitkan berbagai analisis dari beberapa ahli gizi pada Rabu (5/12/2018). Berikut ulasannya:
Apakah telur sehat?
Pakar gizi setuju bahwa telur adalah makanan sehat karena kaya protein dan vitamin. "Telur sangat sehat, dengan 13 vitamin dan mineral penting di dalamnya," kata ahli diet Brigitte Zeitlin.
"Ditambah lagi, telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang baik dan berguna untuk membangun serta mempertahankan otot yang kuat dan sehat," imbuh dia.
Menurut data nutrisi USDA, satu telur mengandung sekitar 6 gram protein dan 72 kalori. Ahli diet lain Ryan Maciel menambahkan, telur memiliki berbagai macam nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh.
Mulai dari biotin yang membantu mengubah makanan menjadi energi, kolin (mikronutrien penting yang terlibat dalam metabolisme), vitamin A yang penting untuk sistem kekebalan tubuh, serta lutein dan zeaxanthin (antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.
"Telur merupakan satu-satunya makanan yang secara alami mengandung vitamin D, (senyawa organik) yang membantu menjaga tulang tetap kuat," kata Zeitlin.
Untuk mendapatkan semua manfaat telur, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi semua telur sekaligus, tanpa memisahkan kuning telur dari putihnya.
Tentang kuning telur Kuning telur kerap dianggap sebagai sesuatu yang buruk karena tinggi kolesterol. Satu butir telur mengandung 186 miligram kolesterol, sementara nilai harian yang direkomendasikan untuk kolesterol adalah kurang dari 300 miligram.
"Dulu telur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung karena kandungan kolesterolnya yang tinggi," kata Maciel.
"Namun studi terkini menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang, kolesterol dalam telur tidak secara signifikan memengaruhi kadar kolesterol dalam darah kita," sambungnya.