Ternyata Ini yang Menyebabkan Penderita Autisme Memiliki Kecerdasan yang Mengagumkan
Ciri autis diantaranya kesulitan berkomunikasi, berinteraksi sosial, mengungkapkan emosi dan perasaan, serta memahami keadaan lingkungan sekitar
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Albert Einstein, Sir Isaac Newton dan Mozart, adalah tokoh-tokoh bersejarah yang dipercaya sebagai orang genius.
Namun, tahukah Anda bahwa ketiganya memiliki satu kesamaan, yaitu mengidap autisme?
Dari banyak contoh lain, masyarakat pun akhirnya membangun kesimpulan bahwa orang dengan autisme biasanya cerdas dan sangat berbakat dalam suatu bidang tertentu.
Apa yang membedakan otak pengidap autisme dengan orang lain?
Autisme adalah sebuah spektrum yang menggambarkan berbagai jenis gangguan pada perkembangan otak.
Gejala umum yang bisa diamati adalah kesulitan berkomunikasi, berinteraksi secara sosial, mengungkapkan emosi dan perasaan, serta memahami keadaan lingkungan sekitarnya.
Baca: Alvaro Bautista Merasa Seperti Masuk Sekolah lagi Jalani Debut di Superbike
Orang dengan autisme mengalami gangguan pada lobus frontal (bagian otak depan) dan posterior (bagian belakang otak).
Akibatnya, pengidap autisme memiliki cara berpikir dan mengolah informasi yang unik.
Orang dengan autisme umumnya memiliki daya ingat yang sangat baik dan jelas.
Ingatannya akan informasi atau kejadian lampau amat mendetail, namun mereka kesulitan dalam menghubungkannya dengan emosi tertentu, seperti sedih, senang, atau marah.
Itu sebabnya orang dengan autisme juga menghadapi kendala dalam memahami serta mengendalikan emosi, perasaan, perilaku, dan kepribadian dirinya sendiri serta orang lain.
Untuk urusan membaca pola, berhitung, dan menarik kesimpulan logis, mereka yang berada dalam spektrum autisme biasanya justru jauh lebih mahir dari orang-orang kebanyakan.
Baca: Dituduh Melakukan Pencurian Umur dan Pemalsuan Dokumen, Celebest FC Beri Klarifikasi
Berkat kemampuan memahami pola dengan baik, mereka juga cenderung pandai memainkan alat musik.
Ingatan visual yang tajam disertai dengan imajinasi juga menjadikan mereka sebagai seniman atau pelukis yang cakap.
Kenapa penderita autisme biasanya cerdas?
Sejauh ini berbagai studi masih dilaksanakan untuk mencari tahu apakah orang dengan autisme pasti menjadi seorang genius.
Namun, para peneliti sepakat bahwa beberapa faktor berikut menjadi alasan mengapa banyak orang dengan autisme memiliki tingkat kecerdasan yang mengagumkan.
1. Konsentrasi yang sangat tinggi
Orang dengan autisme mampu menjaga fokus dan konsentrasi yang tinggi terhadap satu hal tertentu. Namun, mereka memang kadang kesulitan membagi konsentrasi untuk banyak hal sekaligus.
Karena besarnya perhatian yang dicurahkan dalam satu hal tertentu, orang dengan autisme biasanya cepat menguasai materi baru yang dipelajarinya.
Baca: Oknum Petugas Bandara dan Maskapai Disebut Bantu Pelarian Mantan Petinggi Lippo Group
2. Daya ingat yang tajam
Orang dengan autisme biasanya cerdas karena bisa dengan mudah mengingat hal-hal yang pernah ditemuinya. Saat mereka melihat orangtua atau gurunya memainkan suatu alat musik, mereka akan merekam kejadian tersebut dengan baik dalam memorinya.
Maka, ketika tiba giliran mereka untuk mencoba sendiri alat musik tersebut, mereka akan langsung memutar kembali memori ketika Anda memainkan alat musik itu dan menirunya dengan tepat. Begitu juga halnya dengan rumus Matematika, Fisika, atau tata bahasa.
3. Memperhatikan detail
Salah satu alasan mereka yang mengidap autisme memiliki daya ingat yang tajam adalah perhatian terhadap detail. Menurut mereka, tak ada detail yang terlalu kecil untuk diamati. Itulah sebabnya ketika orang dengan autisme dihadapkan pada suatu masalah, mereka bisa dengan cepat mencari akar masalahnya dan menemukan solusi yang tepat.
4. Lebih mengandalkan logika daripada emosi
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh King’s College di Inggris menemukan bahwa orang yang berada dalam spektrum autisme cenderung lebih mengandalkan logika daripada emosi saat mengambil keputusan.
Daripada mengandalkan rasa takut, amarah, atau rasa bahagia yang meluap-luap, orang dengan autisme lebih memilih untuk mempertimbangkan alasan-alasan logis dan objektif dalam membuat keputusan. (Hello Sehat)