Punya Kebiasaan Santap Makanan dengan Cepat? Ini Risikonya Bagi Kesehatan
Apakah Anda punya kebiasaan makan dengan cepat? Jika iya, hentikan kebiasaan tersebut karena berisiko bagi kesehatan.
Editor: Willem Jonata
Di mana peserta dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan kecepatan makan mereka, mulai dari lambat, normal dan cepat.
Hasil menunjukkan, kelompok yang makan dengan cepat meningkatkan risiko sindrom metabolik, sehingga berisiko serius terkena penyakit jantung dan stroke.
Risiko sindrom metabolik juga meliputi tekanan darah tinggi, defisiensi kolesterol HDL, dan kenaikan berat badan.
"Sindrom metabolik dapat menyalip merokok sebagai faktor risiko utama penyakit jantung di kemudian hari," menurut National Institutes of Health (NIH).
4. Refluks asam lambung
Salah satu masalah yang timbul dari makan terlalu cepat, bisa memicu refluks asam lambung. Karena, makanan dengan cepat mengalir ke lambung dalam jumlah besar.
Akibatnya, asam dari lambung naik ke kerongkongan hingga menyebabkan sensasi terbakar atau perih.
Tidak hanya itu, bahkan bisa mengakibatkan gangguan pencernaan, mulas, mual, sakit perut dan kesulitan menelan.
Selain makan terlalu cepat, minum air secara bersamaan saat makan juga tidak disarankan bagi orang yang menderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
5. Obesitas
Penelitian menunjukkan, makan terlalu cepat menyebabkan sulit merasa kenyang. Akibatnya, asupan kalori lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga secara signifikan meningkatkan risiko obesitas.
"Makan terlalu cepat akan menyebabkan kehilangan sinyal-sinyal itu, sedangkan bila kita makan dengan pelan, akan memberi otak kita cukup waktu untuk menerima sinyal rasa kenyang," kata Dr. Amanda Foti, ahli diet senior di Selvera Weight Management Program.(*)