Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Studi: Nonton TV Berlebihan Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal yang Jauh Lebih Agresif

Menurut sebuah penelitian baru, menonton televisi dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Studi: Nonton TV Berlebihan Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal yang Jauh Lebih Agresif
I am Optimism Man
Terlalu banyak menonton televisi ternyata bisa meningkatkan resiko penyakit kanker. 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut sebuah penelitian baru, menonton TVdapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Efek ini, tampaknya paling kuat untuk kanker yang dimulai pada rektum, tidak tergantung pada olahraga dan indeks massa tubuh (IMT).

Ketika para peneliti ini mendiagnosis kanker kolorektal pada orang yang lebih muda dari 50 tahun, dokter umumnya menyebut sebagai kanker kolorektal muda.

Penelitian yang ditampilkan dalam jurnal JNCI Cancer Spectrum, adalah salah satu yang pertama yang menghubungkan perilaku tidak aktif tertentu dengan risiko yang lebih tinggi terkena kanker kolorektal muda.

Sementara yang lain menyatakan bahwa duduk lama sambil menonton TV bisa menjadi faktor risiko kanker kolorektal.

Para peneliti mencatat bahwa kanker kolorektal muda biasanya lebih agresif daripada kanker kolorektal yang menyerang kemudian dalam kehidupan seseorang dan cenderung memiliki fitur biologi yang berbeda.

Pada saat diagnosis terjadi, kanker biasanya lebih lanjut, dan tingkat kelangsungan hidupnya yang lebih buruk.

Berita Rekomendasi

Penulis penelitian senior Dr. Yin Cao, yang merupakan asisten profesor di Departemen Bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, MO, menyarankan bahwa temuan baru "dapat membantu mengidentifikasi mereka yang berisiko tinggi dan siapa yang mungkin mendapat manfaat lebih dari penyaringan awal."

Kanker usus besar dan rektum

Kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum, yang bersama-sama membentuk bagian akhir usus di ujung yang berlawanan dengan mulut, pipa makanan, dan perut.

Dengan bantuan bakteri, usus besar memecah makanan yang tidak tercerna dan mengambil air dan garam darinya.

Sisa-sisa tahap akhir pencernaan kemudian pindah ke rektum, yang menampung sisa evakuasi melalui anus dalam bentuk tinja.

Pada sebagian besar kasus, kanker kolorektal muncul dari pertumbuhan kecil, atau polip, yang terbentuk pada lapisan usus tersebut.

Diperlukan bertahun-tahun bagi polip untuk berubah menjadi tumor, dan tidak semua polip menjadi kanker.

Halaman
123
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas