Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Hormon Cinta Oksitosin Bisa Obati Obesitas, Efeknya Bikin Kenyang, Tubuh Langsing Pun Bukan Mimpi

Sebuah penelitian telah menyelidiki efek oksitosin pada daerah otak yang membantu mengendalikan perilaku makan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Hormon Cinta Oksitosin Bisa Obati Obesitas, Efeknya Bikin Kenyang, Tubuh Langsing Pun Bukan Mimpi
Metro.co.uk
Cherry dan Ball, pasangan perempuan dan pria obesitas dari Thailand. 

TRIBUNNEWS.COM–  Anda mau langsing? Itu bukan lagi mimpi karena si hormon cinta datang sebagai penyelamat mereka yang mimpi punya berat badan ideal.

Sebuah penelitian telah menyelidiki efek oksitosin pada daerah otak yang membantu mengendalikan perilaku makan untuk mengeksplorasi kemungkinan menggunakan hormon ini sebagai pengobatan obesitas.

Oksitosin adalah hormon yang berperan penting dalam interaksi sosial, kepercayaan, kecemasan, reproduksi seksual, persalinan, dan ikatan antara ibu-bayi.

Oleh karena itu, terkadang orang menyebut oksitosin sebagai ‘hormon cinta’.

Hormon inilah yang meningkatkan kontraksi rahim selama persalinan dan merangsang produksi ASI.

Kita selalu fokus bahwa oksitosin perannya selama persalinan, padahal ini juga mempengaruhi aspek lain dari fungsi tubuh, termasuk hubungan kita dengan makanan.

Homon ini melemahkan sinyal hadiah otak untuk makanan, dan itu mempengaruhi perilaku makanan serta metabolisme kita.

Baca: Operasi Bariatrik Bukan Peluru Emas untuk Turunkan Berat Badan Penderita Obesitas Seperti Titi Wati

Berita Rekomendasi

Menurut penelitian, yang disajikan tim di Endo 2019, pertemuan tahunan Endokrin Society di New Orleans, LA, oksitosin mengubah cara orang dengan obesitas dalam memproses gambar makanan berkalori tinggi.

Tingkat obesitas yang terus meningkat

Prevalensi obesitas di seluruh dunia hampir tiga kali lipat sejak 1975, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada 2016, hampir 2 miliar orang dewasa kelebihan berat badan, lebih dari 650 juta di antaranya memiliki obesitas.

WHO menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dalam mendefinisikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.

IMT adalah perhitungan yang melibatkan membagi massa tubuh seseorang dengan kuadrat tinggi badan mereka.

Kelebihan berat badan adalah dengan IMT lebih tinggi dari atau sama dengan 25. Sementara obesitas adalah IMT lebih tinggi dari atau sama dengan 30.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas