Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Air Ketuban di Dalam Kandungan Asri Welas Kurang, Berbahayakah untuk Janin?

Saat kehamilannya memasuki trisemester tiga, Asri Welas mengalami masalah. Dokter menyebut air ketuban dalam kandungannya kurang. Bahayakah?

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Air Ketuban di Dalam Kandungan Asri Welas Kurang, Berbahayakah untuk Janin?
Instagram/asri_welas
Asri Welas dan suaminya jalani foto maternity 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat kehamilannya memasuki trisemester tiga, Asri Welas mengalami masalah. Dokter menyebut air ketuban dalam kandungannya kurang.

Hal ini dikatakan Asri Welas kepada Tribunnews.com saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019), Asri Welas mengatakan

“Bayi itu kan di dalam berenang di air ketuban sementara aku itu air ketubannya kurang,” kata Asri Welas.

Apa yang terjadi kemudian pada kandungan jika air ketubannya kurang seperti dialami Asri Welas?

Mengutip Hello Sehat, bayi dalam kandungan dikelilingi oleh cairan ketuban yang membuatnya terlindungi dari infeksi dan tekanan dari luar.

Cairan ketuban juga mendukung pergerakan bayi, membuat bayi bisa bebas bergerak selama dalam kandungan. Sehingga, jumlah cairan ketuban berhubungan dengan pergerakan bayi dalam rahim.

Cairan ketuban harus berada dalam jumlah normal untuk mendukung kehidupan janin dalam rahim.

Tes genetika tidak diperlukan setiap orangtua, kecuali jika ada riwayat penyakit tertentu dalam keluarga.
Tes genetika tidak diperlukan setiap orangtua, kecuali jika ada riwayat penyakit tertentu dalam keluarga. (ISTIMEWA)
Berita Rekomendasi

Lalu, bagaimana jika cairan ketuban sedikit? Apakah akan memengaruhi pergerakan janin?

Cairan ketuban merupakan salah satu pendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.

Cairan ketuban ini ada pada hari ke-12 setelah pembuahan (sel telur bertemu dengan sperma), di mana kantung ketuban sudah terbentuk.

Kemudian, kantung ketuban akan terisi air yang didapatkan dari ibu. Selanjutnya, kantung ketuban bertambah besar dan mempunyai volume cairan yang lebih banyak bersamaan dengan ukuran janin yang lebih besar.

Dengan adanya cairan ketuban, bayi dapat bergerak bebas di dalam rahim.

Pada trimester kedua, bayi mulai bernapas dan menelan cairan ketuban. Cairan ketuban yang tertelan bayi kemudian dikeluarkan lagi dari tubuh bayi, sehingga jumlah cairan ketuban bertambah mengikuti perkembangan bayi.

Tubuh ibu juga menyediakan cairan tambahan untuk janin.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas