Hati-hati, Konsumsi Seiris Daging Sehari Berisiko Idap Kanker Usus Besar Lebih Besar
Makan daging bakar, diasapi, atau olahan lainnya memang enak. Dan banyak orang menyukainya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anda suka makan daging? Makan daging bakar, diasapi, atau olahan lainnya memang enak. Dan banyak orang menyukainya.
Namun tahukah Anda bahwa makan daging bisa meningkatkan risiko Anda terkena kanker kolorektal atau kanker usus besar?
Dilansir dari CNN pada Kamis (18/4/2019), sebuah studi menemukan bahwa makan satu iris daging sehari bisa terkait dengan risiko kanker kolorektal yang lebih tinggi.
Diketahui, orang yang mengonsumsi 76 gram daging merah dan olahan per hari.
Namun mereka juga memiliki peluang 20% lebih tinggi terkena kanker usus besar dibandingkan dengan orang lain, yang makan sekitar 21 gram sehari, setara dengan satu iris ham.
Tak hanya itu, studi ini juga menemukan bahwa daging olahan, seperti sosis atau bacon, memiliki risiko lebih besar daripada daging merah terhadap kanker usus.
Tercatat risikonya naik 20% dengan setiap 25 gram daging olahan (kira-kira setara dengan irisan tipis bacon) yang dimakan orang per hari, dan sebesar 19% dengan setiap 50 gram daging merah (sepotong daging sapi panggang tebal atau sedikit potongan daging domba yang dapat dimakan).
"Sejumlah kecil daging olahan tampaknya memiliki efek yang sama dengan sejumlah besar daging merah," kata profesor Tim Key dari Universitas Oxford.
Baca: Kelelahan Mengawal Kotak Suara Anggota Polsek Cileunyi Bandung Saepudin Meninggal di RS Ujung Berung
Menurut National Health Service (NHS) Inggris, sepotong ham mengandung 23 gram daging olahan sementara steak 8 ons mengandung 163 gram daging merah.
Cancer Research UK, yang sebagian mendanai studi tersebut, mengatakan bahwa pedoman NHS saat ini menyatakan bahwa orang yang makan lebih dari 90 gram (daging matang) daging merah dan olahan sehari harus mengurangi ini hingga 70 gram - jumlah rata-rata yang dikonsumsi per hari di Inggris.
Tercatat juga, studi yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, ini melakukan analisis terhadap hampir setengah juta orang dewasa di Inggris, antara usia 40 dan 69 tahun, selama rata-rata lima tahun.
Hasilnya, 2.609 peserta mengembangkan kanker usus besar.
Bukti semakin banyak
Studi terbaru ini pada akhirnya menjadi bukti lain yang menghubungkan daging merah dan olahan dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Baca: Konsumsi Daging Sapi Terinfeksi Bisa Bikin Badan Demam Undulans
"Hasil kami sangat menyarankan bahwa orang yang makan daging merah dan olahan empat kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus daripada mereka yang makan daging merah dan olahan kurang dari dua kali seminggu," kata Key.
Dia mengatakan bahwa studi sebelumnya telah mengamati orang di tahun 1990-an, tetapi kebiasaan dari studi tersebut sudah tertinggal zaman.
Faktor lain yang meningkatkan risiko kanker usus besar adalah alkohol.
Sementara masih dalam studi yang sama, para peneliti mengatakan bahwa serat dari roti dan sereal sarapan dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, yang dimulai di usus besar atau rektum.
Perlu Anda tahu, kanker usus besar merupakan kanker paling umum ketiga di Amerika Serikat.
Menurut American Cancer Society, ada sekitar 51.020 kematian diperkirakan terjadi karena kanker usus besar pada tahun 2019.
Di Inggris, kanker usus besar adalah kanker paling umum ketiga pada pria dan wanita, menurut Cancer Research UK.
Sementara WHO, sudah sejak 2015 menyimpulkan adanya hubungan antara daging dengan kanker usus besar.
Memang ini hanyalah studi yang tidak bisa 100% menjadi dasar.
Namun setidaknya hasil studi ini bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih makanan yang akan Anda konsumsi.
Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari yah?