Bagaimana Posisi yang Tepat dan Nyaman untuk Menyusui Bayi Baru Lahir?
Seorang ibu baru sering mengalami kebingungan saat harus menyusui bayinya. Sebab, mereka harus mencari posisi menyusui yang tepat agar bayi nyaman.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu baru sering mengalami kebingungan saat harus menyusui bayinya. Sebab, mereka harus mencari posisi menyusui yang tepat agar ia dan bayinya nyaman.
Bukan sekadar nyaman, ternyata posisi menyusui pun bisa berpengaruh pada kesuksesan bayi menyusui. Jika salah memosisikannya, bisa jadi bayi tidak ingin menyusu.
Pada dasarnya, menentukan posisi menyusui yang tepat sudah bisa dipelajari sejak Anda masih hamil. Jadi, ketika bayi sudah lahir, Anda tidak lagi kebingungan.
Baca: Tips Meningkatkan Produksi ASI
“Karena kalau baru dipelajari setelah bayinya sudah lahir, malah jadi panik, karena bayi sudah keburu nangis. Nanti ibunya juga jadi baper duluan,” ujar dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC.
Menurut Wiyarni, posisi menyusui yang paling baik adalah posisi yang nyaman menyesuaikan kondisi masing-masing ibu dan bayi.
“Kalau ibu dalam kondisi fit, mungkin dia nyaman duduk, bayinya digendong nempel ke badan.
Tapi, kalau pada saat malam atau ibu ingin lebih rileks, posisi berbaring sebenarnya paling disarankan,” jelas Wiyarni beberapa waktu lalu.
Baca: Overdosis Vitamin A Bisa Tingkatkan Risiko Patah Tulang
Biasanya para ibu baru sering melihat contoh gambar-gambar posisi menyusui yang banyak beredar dan mereka jadikan contoh, sayangnya posisi yang sering ada di gambar itu kurang tepat.
“Contoh banyak posisi ibu duduk terus bayinya dipangku. Mangkunya aja sudah beda. Pose mangkunya harus bayi menghadap ke badan ibu. Harus lurus tegak, jadi minumnya enak,” kata Wiyarni.
Baca: Mahfud MD Ungkap Soal Sosok 'Pengadu Domba' Saling Serang ternyata 1 Komplotan, Cuma Mau Buat Kacau
Salah satu posisi menyusui yang harus dipopulerkan kepada para ibu menyusui adalah laid back position atau biological nurturing, yaitu posisi ibu sambil bersandar nyaman saat menyusui bayi.
“Ibu menyusui sambil posisinya rebahan, tapi tidak benar-benar tidur, ada penyangga. Tujuannya agar dia bisa nyaman lihat bayinya. Otot rileks dan bayi nyaman. Ini bisa dikerjakan dalam kondisi apapun, saat lelah maupun setelah operasi sesar,” imbuh Wiyarni beberapa waktu lalu.
Baca: Mengetahui Kemungkinan Penyebab Anak Mengalami Obesitas dan Cara Mencegahnya
Apabila posisi menyusui itu nyaman, maka peletakan mulut bayi pada payudara Moms pun lebih tepat, artinya bayi mengambil bagian payudara sebanyak-banyaknya.
“Kalau bayi tidak bisa mengambil payudara sebanyak-banyaknya, dia hanya di ujung putingnya, ini tidak bisa memerah kelenjar ASI,” ungkap Wiyarni saat ditemui di Fakultas Kedokteran, Universitas Tarumanegara, Jakarta.
“Kalau bayi mengambil banyak payudara, kelenjar ASI di bawahnya akan diperah, alhasil ASI yang keluar pun akan lebih banyak karena kantongnya yang diperah,” tambahnya menjelaskan.