Kisah Warga Jeneponto Kena Penyakit Misterius, Sempat Tinggalkan Desa, Tenang Setelah Diruqyah
Warga memilih mengungsi setelah wabah misterius menyerang di dusun Garanggong, Desa Tuju, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JENEPONTO - Warga memilih mengungsi setelah wabah misterius menyerang di dusun Garanggong, Desa Tuju, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Setelah dikabarkan mengungsi karena takut tertular diserang penyakit aneh ini, satu per satu warga Warga D, kini telah kembali ke rumahnya.
Disebut aneh karena sampai saat ini pihak medis belum menemukan apa penyebab penyakit yang dilaporkan telah memakan korban meninggal dunia.
Kabar terbaru, ada 7 meninggal, puluhan lainnya jatuh sakit.
Disebutkan ada warga dilaporkan mengungsi kedesa lain, karena takut terjangkit penyakit aneh.
Kepala Desa Tuju Andi Indrawati Naim mengatakan, gara-gara takut terjangkit penyakit, sudah banyak warga tinggalkan kampung dan mengungsi.
Baca: Bukan Leptospirosis, Chikungunya dan Virus Zika, Menkes Selidiki Penyakit Misterius di Jeneponto
"Namun kami belum mengetahui secara pasti, berapa banyak warga yang mengungsi," tambah Andi Indrawati.
Pantauan TribunJeneponto.com (Grup Tribunnews.com), akir pekan lalu Sabtu (4/5/2019) kemarin, di Dusun Garonggong, warga sudah kembali beraktivitas masing-masing.
Bahkan warga tidak ingin disebut jika ia pergi mengungsi, melainkan ia menjaga keluarganya yang sakit.
"Memang sebelumnya ada beberapa warga disini yang keluar, tapi itu sudah kembali kerumah masing-masing," kata Sangka daeng Nai
Warga lainnya Rahmat Kartono mengatakan, jika warga tidak mengungsi atau takut terkangkit, melainkan mereka menjaga keluarganya yang sakit.
Adapun satu orang dikatakan mengungsi rumah yang ia tempati, berdekatan dengan rumah sakit tempat keluarganya dirawat.
"Kalau dibilang banyak warga mengungsi karena takut, saya pikir tidak benar. Adapun yang saya dengar itu ada satu orang, tapi itu tidak mengungsi, dia di rumah keluarganya sementara untuk berobat," kata Rahmat Kartono.
Warga disebut perlahan sembuh dan kembali kerumah masing-masing pasca diruqyah massal.
Baca: Virus Misterius Sebabkan 4 Warga Jeneponto Sulsel Meninggal, Gejalanya Demam, Mengigau, Mual-mual
"Usai diruqyah warga disini sudah perlahan sembuh dan merasa tenang. Karena saat diruqyah banyak benda-benda aneh diambil ustadz yang diduga mengundang Jin," kata Suryani.
Plt Kadis Kesehatan Jeneponto dr Syafruddin Nurdin mengatakan, penyakit yang menjangkit warga dusun Garonggong merupakan penyakit langkah di Jeneponto.
"Kemungkinannya ini sebagai sebuah penyakit yang kita anggap langkah di Jeneponto," kata Syafruddin.
Berikut kronologis serangan penyakit aneh di Jeneponto
* 27 Maret 2019: 27 warga Desa Tuju Kecamatan Bangkala Barat Jeneponto mengalami demam disertay mual, muntah, dan sakirt kepala
- Hasil diagnosis: Demam, sakit perut, dan nyeri sendi
* 19 April 2019: 53 warga Dusun Garonggong Desa Tuju mengalami demam mendadak, 27 diantaranya dibawa ke Puskesmas Buludoang dan 26 orang dibawa ke Rumah Sakit Takalar
* 24 April 2019: Beredar rumah di WA telah terjadi KLB dengan kasus demam (ferbis) pada 25 orang di Desa Buludoang,
* 25 April 2019: Dinkes Sulsel turunkan tim investigasi
* 25 April 2019: 2 warga dilaporkan meninggal dunia
* 27 April 2019: 2 warga dilaporkan meninggal dunia
* 28 April 2019: 3 warga dilaporan meninggal dunia
* 29 April 2019: Tim Dinkes Sulsel mengambil sampel darah 19 warga dan dikirim ke BTKLPP Makassar
* 2 Mei 2019: 350 warga Desa Tuju ikut qugyah massal di Masjid Jihad 45
* 3 Mei 2019: Kepala Desa Tuju, Indrawati Naim, melaporkan sebagian warganya tinggalkan rumah ke desa tetangga
- Pj Kadinkes Sulsel Dr dr Bachtiar Baso mengatakan masih menunggu hasil lab dari Jakarta untuk memastikan nama penyakit yang menyerang warga Desa Tuju tersebut.(TribunJeneponto.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Takut Penyakit Aneh, Warga Garanggong Jeneponto Sempat Mengungsi,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.