Sebentar Lagi Musim Mudik, yang Mabuk Perjalanan, Simak Panduan Minum Obat Anti Mabuk Agar Aman
Mereka yang sering menderita mabuk di perjalanan, berancang-ancang mengantisipasi dengan menyiapkan obat antimabuk. Bagaimana triknya agar aman?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa, hampir setengah dari bulan Ramadan sudah kita lalui.
Banyak dari kita sudah tak sabar menanti acara mudik, pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga.
Segala sesuatu sudah disiapkan, utamanya adalah fisik.
Mereka yang sering menderita mabuk di perjalanan, berancang-ancang mengantisipasi dengan menyiapkan obat antimabuk.
Mabuk perjalanan terjadi karena adanya gangguan pada saraf pusat keseimbangan.
Baca: 6 Tips Ampuh Berhemat saat Mudik Lebaran
Pusat keseimbangan ini berada di pusat otak, perifer di mata, telinga dalam, otot dan sendi.
Sedangkan obat antimabuk adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mabuk berupa mual dan pusing saat dalam perjalanan dengan kendaraan bermotor, kapal, kereta api, atau pesawat udara.
Baca: Gagal ke Senayan, Denada Kalah Suara Kalah Dari Cak Imin
"Orang yang suka mabuk memang biasa minum obat antimabuk sebelum bepergian," kata dokter umum sekaligus Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah, Felix Samuel seperti dikutip dari Kompas Health.
Terkait jumlah tablet antimabuk yang diminum untuk mencegah mabuk, Felix mengatakan empat tablet bisa membuat orang banyak tertidur.
Artinya, bila meminum obat antimabuk sebanyak itu, orang yang bersangkutan akan tertidur sepanjang perjalanan.
Selalu gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada kemasan, atau sesuai dengan anjuran dokter.
Umumnya diminum setelah makan, tepat sebelum melakukan perjalanan.
"Efek sampingnya tidur terus. Yang diharapkan memang tidur. Jadi pas bangun sudah sampai di lokasi tujuan," tambah Felix.
Yang jelas, semua obat pasti berisiko menimbulkan efek samping.
Sebagian besar efek samping ini termasuk ringan, dan tak semua orang akan mengalaminya.
Efek samping yang mungkin terjadi akibat antimabuk di antaranya adalah pandangan kabur, mengantuk, sakit kepala, mulut kering, hipotensi dan lemas otot.
Jika sedang mengandung atau menderita penyakit kronik seperti diabetes, jantung, dan sebagainya, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsi.