Stop Minum Kopi di Bulan Puasa Bukan Keputusan Bijak
Berhenti minum kopi secara tiba-tiba dan minum kopi terlalu banyak bisa menyebabkan sakit kepala dan badan lemas.
Editor: Willem Jonata
Namun, dosis ini dianjurkan bagi orang yang jadwal makannya teratur, bukan yang sedang berpuasa. Kalau Anda berpuasa, sebaiknya kurangi lagi asupan kafeinnya hingga 200-300 miligram.
Bila Anda terbiasa minum tiga cangkir kopi sehari, maka sekarang Anda harus mengakali supaya bisa bertahan hanya dengan secangkir kopi. Caranya, pakai gelas kopi yang ukurannya lebih kecil sehingga jumlah kopi yang Anda minum berkurang.
2. Minum kopi di waktu yang tepat
Kapan saja biasanya Anda minum kopi? Pagi, siang, atau sore?
Ingat, selama berpuasa Anda tidak bisa minum kopi pada waktu-waktu tersebut. Anda hanya bisa minum kopi dari waktu berbuka puasa sampai imsak.
Selain bersifat stimulan, kopi juga bersifat diuretik. Ini menyebabkan produksi urine lebih banyak sehingga berisiko mengakibatkan dehidrasi.
Jika Anda minum kopi saat sahur, rasa kopi yang kental di mulut bisa membuat Anda cepat haus.
Selain itu, sifatnya yang diuretik dikhawatirkan bisa membuat Anda dehidrasi. Oleh karena itu, minum kopi saat sahur bukanlah waktu yang tepat.
Sebaiknya Anda minum kopi satu atau dua jam setelah berbuka.
Bila Anda minum kopi sesaat setelah berbuka dengan kondisi perut masih kosong, dinding perut Anda bisa iritasi. Jadi, pastikan dulu perut Anda sudah terisi makanan sebelum minum kopi.
Akan tetapi, minum kopi dua jam setelah berbuka bisa jadi terlalu dekat dengan jam tidur sebagian orang.
Kalau Anda minum kopi jam 8 malam dan Anda tidur jam 10, bisa jadi siklus tidur Anda terganggu dan Anda tidak bisa tidur nyenyak.
Maka itu, usahakan untuk tidak minum kopi di atas jam 8 malam dan jangan minum terlalu banyak.
3. Pilih jenis kopinya