Bukan Tanda Cacar Monyet, Bintik Hitam di Tubuh Anggota TNI yang Meninggal Akibat Gangguan Ini
Seorang anggota TNI AD dikabarkan meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, karena terkena virus monkeypox atau cacar monyet.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
Bentuk ruamnya ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikut kerak sekitar 10 hari dengan jumlah yang cukup banyak.
Lapor Polisi
Akhir pekan ini beredar pesan berantai yang menyebutkan seorang anggota TNI bernama Supran Sida meninggal di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat akibat terkena virus cacar monyet atau Monkeypox.
Terkait virus tersebut, Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Anung Sugihantono menyebutkan kalau kabar tersebut adalah berita palsu atau hoaks.
Anung juga meminta kabar hoaks tersebut agar berhenti disebarluaskan melalui berbagai aplikasi pesan dan sedang melacak yang menyebarkan kabar tersebut.
“Hoaks. Jangan lagi DISEBARKAN. RSPAD sedang melacak dan mempertimbangkan laporkan ke polisi,” tulis Anung kepada Tribunnews.com, Minggu (19/5/2019).
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto pun juga menegaskan kembali kalau kabar adanya korban cacar monyet di rumah sakit yang dipimpinnya itu hoaks.
“HOAX (Mengenai kabar cacar monyet),” tulis dr. Terawan kepada Tribunnews.com.
Virus cacar monyet ini dikhawatirkan masuk ke Indonesia karena negara yang berbatasan dengan Indonesia yakni Singapura baru saja mengonfirmasi adanya virus tersebut.
Penderita virus tersebut, merupakan seorang pria asal Nigeria berusia 38 tahun yang datang ke Singapura untuk menghadiri lokakarya.
Masa inkubasi virus monkeypox dari terinfeksi hingga timbulnya gejala berkisar 5 hingga 21 hari dengan tanda demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Khasnya dari virus ini adala ruam berisi pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki. Seperti cacar namun lebih ekstrem.
Sebelumnya, Anung Sugihantono meminta masyarakat untuk hidup bersih yang bisa dimulai dengan rajin mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari virus ini.
Hindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.