Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Insan Medika Sediakan Layanan Perawat Lansia dan Home Care Kekinian

PT Insan Medika Persada bisa dibilang adalah perusahaan yang memperkenalkan istilah home care dan caregiver, lalu menyuguhkannya

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Insan Medika Sediakan Layanan Perawat Lansia dan Home Care Kekinian
istimewa
Caregiver Insan Medika saat mendampingi dan merawat pasien. 

TRIBUNNEWS.COM - MUNGKIN belum banyak masyarakat Indonesia yang tahu istilah home care dan caregiver.

Home care adalah pelayanan kesehatan berkesinambungan dan komprehensif, yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.

Sedangkan caregiver adalah profesi di mana seseorang merawat orang tua atau orang sakit, yang melayani kebutuhan fisik, kebutuhan medis, hingga kebutuhan spritual (berdoa bersama).

PT Insan Medika Persada bisa dibilang adalah perusahaan yang memperkenalkan istilah home care dan caregiver, lalu menyuguhkannya kepada masyarakat Indonesia.

"Jadi sebenarnya Insan Medika itu adalah bentuk kekinian dari layanan perawat lansia atau perawatan di rumah," kata Try Wibowo, pendiri sekaligus CEO Insan Medika, saat ditemui di kantornya di Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2019).

Insan Medika telah menyalurkan ribuan caregiver. Bahkan ada pula perawat dan tenaga pendamping lain yang turut disalurkan.

Insan Medika telah menyalurkan 70 persen caregiver untuk lansia, 10 persen perawat tenaga medis, dan sisanya tenaga untuk pendampingan.

Caregiver Insan Medika
Caregiver Insan Medika saat mendampingi dan merawat pasien.
Berita Rekomendasi

Tarif yang dikenakan untuk mempekerjakan caregiver maupun perawat dari Insan Medika bervariatif, mulai dari Rp 4 juta per bulan untuk perawat atau caregiver lansia, hingga Rp 15 juta per bulan untuk perawat medis.

Tenaga kerja yang disalurkan memiliki kontrak enam bulan dan bisa diperpanjang.

Ada keuntungan lain yang bisa diterima oleh pengguna jasa layanan Insan Medika.

Pertama, ada garansi tak terbatas, di mana pengguna bisa dengan mudah melakukan penggantian caregiver maupun perawat bila dirasa tidak cocok.

"Dengan catatan, harus memberi konfirmasi paling lambat dua minggu agar kami bisa mencari penggantinya," ujar Try Wibowo.


Kemudian, ada layanan pelanggan yang siaga menerima laporan atau keluhan dari pengguna layanan jasa.

Insan Medika juga akan melakukan mentoring supervisi setiap dua bulan sekali untuk melihat perkembangan, baik dari segi pengguna maupun pekerja, untuk memastikan hak dan kewajiban yang dijalankan seimbang.

Insan Medika juga memberikan pelatihan kepada caregiver sebelum disalurkan ke pasien.

Tenaga Kerja Profesional

Tenaga kerja dari Insan Medika juga memiliki keahlian yang mendukung, karena memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan.

"Tenaga kerja kami hampir semuanya lulusan SMK jurusan kesehatan jadi sudah ada basicnya," beber Try Wibobo.

Ada pula, lanjutnya, lulusan S1 Keperawatan Ners yang memiliki STR dan pengalaman minimal satu tahun yang dibutuhkan untuk tenaga perawat medis.

Insan Medika juga bekerja sama dengan Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) yang memberikan pelatihan bagi para tenaga kerja, untuk menghadapi pasien Alzheimer.

Tingkat agresivitas pasien Alzheimer cukup tinggi, sehingga dibutuhkan keterampilan khusus untuk merawatnya.

Caregiver dari Insan Medika juga siap 24 jam bila dibutuhkan pasien.

Bila Anda ingin mencari tahu lebih lanjut atau berniat mendatangkan perawat home care, bisa langsung membuka laman insanmedika.co.id, atau mengunduh aplikasi Insan Medika di Play Store bagi pengguna Android.

Sejarah Insan Medika

Jasa home care, dan istilah home care, kata Try Wibowo, di Indonesia adalah sesuatu yang belum lama tren, baru sekitar lima tahun belakangan.

Dahulu, jelas Try Wibowo, orang belum tahu apa itu home care dan caregiver.

Orang dahulu menyebut caregiver dengan nama pramukti atau perawat lansia.

Dahulu, orang mencari perawat untuk di rumah, biasanya mengambil dari yayasan-yayasan, di mana di situ juga terdapat asisten rumah tangga, baby sitter, sopir, dan lain sebagainya.

Hingga kini, yayasan-yayasan penyalur tenaga kerja rumah tangga seperti itu masih eksis.

"Sebenarnya home care bukan sesuatu yang baru, karena di negara maju seperti di Amerika, Kanada, Jepang, Singapura, sudah dari dulu banyak," ujar Try Wibowo.

Home care, terang Try Wibowo, lebih spesifik, baik dari segi pasien yang dirawat, hingga deskripsi pekerjaannya.

Maka pada tahun 2013, Try Wibowo mendirikan Insan Medika. Tujuannya, katanya, pertama ingin membuat sesuatu yang beda dari yayasan-yayasan penyalur asisten rumah tangga (ART).

"Kami beradaptasi dari sesuatu yang sudah ada di negara lain, cuma di Indonesia belum ada istilah homecare. Kami bawa ke Indonesia," tuturnya.

Lalu apa beda Insan Medika dari yayasan-yayasan penyalur ART?

"Yang membedakan kami adalah dari tenaganya. Karena, biasanya yayasan penyalur tidak harus spesifik dalam merekrut tenaga kerjanya," jelas Try Wibowo.

Yayasan-yayasan penyalur ART, paparnya, bisa merekrut siapa pun, minimal lulusan SMP, punya KTP, lalu dilatih selama sekitar dua minggu.

Bahkan, ada yang dilatih tak sampai dua minggu, dan langsung disalurkan kerja.

"Ada juga yang ART atau eks ART, dididik lagi untuk rawat lansia. Kami tidak seperti itu," tegas Try Wibowo.

Awalnya, Try Wibowo mendirikan lembaga kursus asisten perawat di Jember, Jawa Timur pada 2010, bernama LPK Surya Farma Husada.

"Lalu, kami salurkan ke yayasan-yayasan, cuma mereka bukan caregiver, tapi seperti baby sitter," ungkapnya.

Tahun 2013, beber Try Wibowo, ia mendirikan Insan Medika. Siswa yang tadinya mereka salurkan melalui perantara pihak lain, akhirnya mereka salurkan sendiri, untuk tenaga perawat lansia.

"Kita punya siswa sendiri, dan pelatihannya satu tahun jadi asisten perawat, setara D1 waktu itu," terang Try Wibowo.

Kemudian, terjadi dinamika seiring munculnya namanya SMK kesehatan, yang embrionya dimulai pada 2010.

Munculnya SMK Kesehatan, kata Try Wibowo, membuat LPK Surya Farma Husada mati.

"Tadinya orang mengambil kursus informal di tempat kami, akhirnya mereka sekolah formal, dengan jurusan yang sama, yaitu asisten perawat," ucapnya.

Dari situ, Try Wibowo banting setir bikin Insan Medika.

Bila tadinya melatih calon tenaga kerja, Try Wibowo dengan Insan Medika-nya mulai bekerja sama dengan SMK kesehatan.

"Jadi, kami tinggal menyalurkan tenaga yang sudah ada. Kalau yayasan bentuk tradisionalnya, kalau kami bentuk yang lebih moderennya," begitu Try Wibowo menjelaskan beda perusahaannya dari yayasan penyalur tenaga kerja rumah tangga.

Ditambah lagi, Insan Medika menggabungkan bisnis layanan kesehatannya dengan sistem digital.

"Jadi kami termasuk pionir home care berbasis digital. Home care digital yang sekarang ada baru muncul sekitar 2015 ke atas, sedangkan kami sudah ada sejak 2013," paparnya.

Pada 2015, Try Wibowo memindahkan bisnisnya dari Jember ke Yogyakarta. Di sana, ia membuat layanan on demand berbasis aplikasi.

Namun, karena permintaannya tak terlalu besar, sedangkan biaya untuk membuat aplikasi dan bayar tenaga IT besar, akhirnya Try Wibowo menghentikan aplikasi tersebut pada 2017.

"Karena tidak terlalu profitable, dan itu juga enggak menjangkau visi kami," ucapnya.

Visi Insan Medika, katanya, adalah membantu orang yang belum bekerja, dan memberikan mereka penghasilan bulanan yang pasti.

"Karena itu yang dibutuhkan orang-orang, dan visi kami adalah membantu orang-orang di daerah yang belum bekerja," jelasnya.

"Akhirnya muncul apps-apps yang meniru kami. Justru saat banyak yang meniru, kami malah setop," sambung Try Wibowo.

Ke depan, Insan Medika tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan rumah sakit di luar negeri seperti di Jepang.

Karena, kata Try Wibowo, di Jepang banyak rumah sakit yang membutuhkan caregiver, karena di sana kurang tenaga kerja, jadi mereka butuh tenaga kerja dari Indonesia. (*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas