Bahaya Bubble pada Minuman Kekinian Ternyata Susah Dicerna dan Tinggi Gula
Minuman dengan topping bubble kini tengah populer di masyarakat terlihat dari antrean panjang di outlet-outlet penjualn minuman bubble tea.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Minuman dengan topping bubble kini tengah populer di masyarakat terlihat dari antrean panjang di outlet-outlet penjualn minuman bubble tea.
Bubble bertekstur kenyal ini awalnya populer di Taiwan, dan kini populer di berbagai negara yang dijual dengan pilihan campuran minuman mulai teh, susu hingga kopi.
Namun baru-baru ini di Cina seorang perempuan berusia 14 tahun mengalami sembelit usai mengonsumsi bubble.
Ternyata setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan ratusan bubble di perut wanita tersebut yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Baca: 7 Bahan Alami Bantu Perokok Hentikan Kebiasaan Buruknya
Baca: Klaim Mampu Hubungan Intim 8 Kali Sehari dengan Suami, Barbie Kumalasari Beberkan Rahasianya
Baca: Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Anda Punya Masalah Kesehatan
Seperti di lansir dari Indianexpress, bubble pada minuman kekinian itu ternyata tidak hanya sulit untuk dicerna tetapi mengandung gula berlebih.
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Robby Sugara Sebut Indahnya Surga Saat Liburan ke Pantai Anyer
Pada pembuatannya bubble, tepung tapioka sebagai bahan utama dicampurkan dengan gula sekitar 50 gram dan kandungan kalorinya mendekati 500.
Terlebih dari itu bubble juga disajikan dengan minuman manis sehingga kadar kandungan gulanya sangat tinggi.
Tingkat kandungan gizinya pun dipastikan rendah, karena minimnya vitamin dan serat pada bubble.
Jika memang sudah ‘kecanduan’ dengan minuman bubble, disarankan membuat sendiri bubble dengan menggunakan madu untuk mengurangi kandungan gula.