Kentut dan Sendawa Jangan Ditahan-tahan, Ini Akibatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Namun, terkadang kita merasa tidak enak untuk membuang gas atau bersendawa, karena dianggap tidak sopan.
Editor: Hasanudin Aco
- Perubahan bakter, gas juga bergantung pada komposisi bakteri yang tinggal di dalam sistem pencernaan. Setiap orang memiliki komposisi bakteri yang berbeda-beda.
- Sembelit, kondisi ini terjadi karena perpanjangan proses fermentasi makanan dalam sistem pencernaan, yang meningkatkan produksi gas di dalam tubuh.
Buang angin sembarangan memang dianggap tidak sopan kalau baunya mengganggu orang lain.
Sedangkan, ketika kentut tidak berbau, hanya berbunyi dan diketahui orang-orang, sering kali hal ini hanya akan membuat kita malu.
Namun, menahan gas di dalam perut dapat menyebabkan panas perut, kembung, dan gangguan pencernaan.
Tekanan usus dapat menyebabkan gas terperangkap, serta memiliki kemungkinan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah.
Secara tidak langsung tidak bahaya sebenarnya jika kentut dan sendawa ditahan. Namun pada dasarnya kentut adalah kumpulan gas dari hasil metabolisme di usus yang secara alamiah akan didorong ke bawah oleh tubuh.
Jika ditahan-tahan, maka otomatis akan terakumulasi dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Menurut Lisa Ganjhu, seorang dokter dari osteopati dan asisten dosen klinis kedokteran dan gastroenterologi di NYU Langone Medical Center New York City, yang dikutip oleh situs Women’s Health, segala sesuatu yang mempenaruhi aliran di bawah dapat memengaruhi aliran di atasnya.
Dalam kasus ini, aliran tersebut adalah sistem pencernaan. Ketika menahannya, penumpukan udara pun bertambah di saluran pencernaan, sehingga udara terdorong ke atas, yang menyebabkan perut kembung dan ketidaknyamanan pada perut.
Selain itu, menahan buang gas menyebabkan usus akan menggelembung seperti balon karena penyumbatan gas tersebut.
Jika dinding usus memiliki kelemahan, akhirnya bisa meledak. Ketika hal tersebut sampai terjadi, kantong-kantong pun terbentuk, dikenal juga dengan sebutan divertikula.
Fatalnya, kalau kantung-kantung tersebut terinfeksi, hal ini akan menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa dan rasa nyeri.
Kasus ini jarang terjadi, kemungkinan untuk terjadi dapat dialami oleh pasien dengan penyakit serius.