Dinkes Jatim Kirim Obat-obatan untuk Tangani KLB Hepatitis A di Pacitan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur merespons cepat wabah hepatitis A di Kabupaten Pacitan yang statusnya sudah naik ke Kejadian Luar Biasa (
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur merespons cepat wabah hepatitis A di Kabupaten Pacitan yang statusnya sudah naik ke Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kadinkes Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, menyebut beberapa obat-obatan, dan tim survelians sudah dikirim ke Kabupaten Pacitan.
"Sudah kita kirimi kaporit, lyzol dan obat-obatan. Tim survelians dan balai besar teknik kesehatan lingkungan juga sudah ke lapangan," ucap Kohar, Kamis (27/6/2019).
Kohar menyebut, kasus melonjaknya penderita hepatitis A di Jawa Timur baru terjadi di Pacitan, yang mana jumlah korbannya mencapai 824 orang.
Tiga langkah juga telah diambil, yaitu tatalaksana kasus yang lebih intensif, serveilens epidemiologi yang lebih akurat, dan pengendalian faktor risiko.
Sedangkan Dinkes Jawa Timur setelah penetapan status KLB tersebut, sudah mengirim bantuan ke Pacitan untuk penanganan sebaran hepatitis A.
![Petugas Dinas Kesehatan memeriksa pasien Hepatitis A yang dirawat di Puskesmas Sukorejo.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/klb-hepatitis.jpg)
Awal Penularan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Eko Budiono, menerangkan dari hasil investigasi kurun waktu 14-17 Juni lalu.
Menurut Eko, pihaknya mencurigai kasus hepatitis A itu bermula dari pengolahan makanan atau makanan yang dikonsumsi warga sudah terkontaminasi virus Hepatitis A.
"Tapi pada perkembangan selanjutnya ternyata penularannya melalui dari person to person, dari orang ke orang," katanya.
Pemkab Pacitan menetapkan KLB Hepatitis A di wilayah itu pada 25 Juni lalu.
Saat itu, berdasarkan laporan yang diterima Bupati Pacitan, Indarto, sudah 824 warga di tiga kecamatan yang terjangkit hepatitis A.
"824, data terupdate saya. 824 ini artinya yang terduga, karena ditemukan secara klinis saja dan epidemologis berdasarkan atas keluhan penderita," katanya kepada Tribunjatim.com.
Ia mengatakan, keluhan pasien itu memenuhi kriteria hepatitis A, misalnya karena dari hasil pemeriksaan, urinenya berwarna gelap, kondisi fisik lemah, hilang nafsu makan, nyeri, atau tidak enak di perut, demam.
![Ilustrasi Buruknya Sanitasi. Sistem pembuangan air yang jelek akan menyebabkan pencemaran yang menjadi bibit dari ragam penyakit](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Sanitasi-buruk.jpg)
Akibat Burukya Sanitasi
Mengenai hepatitis A, penyebab dan kecurigaan di pemerintah Pacitan, sesuai seperti apa yang dipaparkan WHO dalam website resminya.
Menurut WHO, salah satu fakta hepatitis A ini adalah kurangnya air bersih, dan sanitasi dan kebersihan yang buruk (seperti tangan kotor).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.