Kemenkes Gandeng Pihak Swasta untuk Edukasi Pentingnya Kesehatan
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013
Penulis: Deodatus Pradipto
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Anung Sugihantono, M. Kes mengapresiasi dukungan berbagai pihak untuk terus mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Menurut dr. Anung persoalan yang ada di masyarakat saat ini adalah masih besarnya indikasi fenomena pola hidup tidak sehat.
“Belum soal pola makan buruk, asupan gizi tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan lain-lain, telah melekat pada sebagian besar keseharian masyarakat kita,” tegasnya.
Untuk itu, ia berharap kolaborasi dengan dunia usaha dapat terus ditingkatkan ini untuk program-program gizi kesehatan masyarakat.
“Kemenkes sangat terbuka kepada semua pihak untuk bersinergi dalam berbagai kegiatan secara inklusif,” ucapnya.
Ia menambahkan sekarang yang dibutuhkan adalah program-program yang punya sustain effect berkelanjutan.
Jadi tidak hanya jangka pendek dengan hanya kegiatan insidental dan event saja, namun sudah semestinya bagaimana melakukan penggulangan secara berkala melalui sosialisasi dan edukasi gizi dan pola hidup sehat.