Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Terapi Stem Cell Bisa Lebih Berkembang Jika Didukung Pemerintah

Riset pengembangan di bidang sel punca semakin pesat di dunia juga di Indonesia serta diminati baik dari dalam negeri maupun luar neger

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Terapi Stem Cell Bisa Lebih Berkembang Jika Didukung Pemerintah
istimewa
Pakar stemcell, dr M Syaifuddin MARS dari klinik MMC Lamongan, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/8/2019). 

Walaupun harganya murah, kualitas stem cell di Surabaya tak perlu diragukan.

Dengan melakukan riset secara mandiri, kata Dahlan, RSUD dr Soetomo  memiliki kualitas stem cell yang lebih baik daripada yang ada di Jerman.

"Di Jerman para dokter hanya mengembangkan riset yang sudah ada. Karena  itu, kita harus mendukung pengobatan stem cell di sini (RSUD dr Soetomo) agar  bisa dikenal dunia internasional,” paparnya.

Hambatan dan Kendala
Meskipun sudah teruji ampuh untuk mengobati beragam penyakit, namun dalam praktiknya, kendala biaya yang tidak bisa dijangkau oleh semua orang.

Selain itu ada juga masalah sumber daya manusia, dan infrastruktur (laboratorium, dan rumah sakit yang mumpuni) menjadi salah satu kendala terhambatnya pengembangan metode penyembuhan stem cell di Indonesia.

"Kita berharap pemerintah membangun fasilitas penelitian, produksi sel punca secara massal sehingga lebih terjangkau. Juga fasilitas perawatan bagi pasien yang sesuai standar," papar dr Syaifuddin.

Hambatan lainnya, belum adanya standar pelayanan untuk penanganan medis semua jenis penyakit degeneratif. Misalnya, tidak ada ketentuan jelas soal banyaknya sel punca yang bisa disuntikkan untuk penanganan pada beragam  penyakit berbeda.

BERITA REKOMENDASI

Sampai saat ini, baru ada dua rumah sakit penerima mandat Kementerian Kesehatan dalam pengembangan sel punca, yakni RSCM dan RSUD Dr.  Soetomo.

"Selain itu, ada 9 rumah sakit di daerah, tapi dua itu pengampunya.  Harapan kita ada bantuan dana pemerintah untuk membangun fasilitas yang  lengkap untuk pengembangan sel punca," kata Syaifuddin.

Pembangunan fasilitas ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar 200-300  miliar, termasuk ruang fasilitas rawat inap yang steril bagi pasien tertentu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas