Baru Saja Didaulat Jadi Dewi Api, Dian Sastro Rajin Diet dan Olahraga Demi Kuatkan Massa Otot
Lewat rumah produksi Bumilangit, Dian Sastrowardoyo didapuk menjadi salah satu tokoh superhero wanita, yaitu Dewi Api.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini nama Dian Sastrowardoyo kembali hangat menjadi perbincangan publik.
Pemeran Cinta dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini baru saja mendapat amanah baru untuk memerankan sebuah film superhero Tanah Air.
Lewat rumah produksi Bumilangit, Dian Sastrowardoyo didapuk menjadi salah satu tokoh superhero wanita, yaitu Dewi Api.
Tak hanya Dian Sastrowardoyo saja, sederet aktris dan aktor mumpuni, seperti Chelsea Islan, Pevita Pearce, Joe Taslim, Nicholas Saputra dan lainnya pun ikut bergabung dalam naungan Bumilangit Cinematic Universe.
Membintangi tokoh superhero seperti ini memanglah bukan hal yang mudah, diperlukan latihan khusus bahkan perhatian lebih terhadap pola makan.
Rupanya hal ini juga sudah lama menjadi perhatian Dian Sastro.
Ibu dua anak ini tak gentar untuk melakukan berbagai macam jenis olahraga, mulai dari lari marathon hingga olahraga ekstrem lainnya.
Namun bukan Dian Sastro namanya jika tidak menjalani program diet agar tubuhnya sehat secara alami.
Bakal pemeran Dewi Api ini pun tak segan-segan menjalani diet keto.
Walau banyak rumor yang beredar menyebutkan bahwa diet keto memiliki efek samping negatif, nyatanya masih sangat banyak digandrungi artis ini.
Pada dasarnya, diet keto merupakan diet tinggi lemak, bukan seperti diet protein tinggi.
Lemak memang sangat diperlukan bagi tubuh terutama dalam membantu menyimpan energi, pertumbuhan sel, hingga menunjang fungsi otak.
Melansir laman Cleveland Clinic, biasanya penganut diet ini menediakan 70-80% lemak, 20% protein, dan 5% karbohidrat dalam satu porsi makannya.
Dr Mark Hyman, MD dari Department Center for Functional Medicine, menu makanan dalam diet keto sebenarnya tidak dibatasi, seperti telur, daging, sayuran, keju, dan susu.
"Satu hal yang ingin saya tekankan. Sangat penting untuk makan makanan segar ketika sedang diet keto. Ini termasuk sayuran non-tepung (seperti karbihidrat dari brokoli). Makanan beku tidak apa-apa tapi tidak boleh terlalu sering, dan cukup konsumsi sedikit saja", ujar Hyman.
Walaupun diet keto menjadikan lemak sebagai bahan cadangan di perut, tapi tidak menjadikan seseorang ini terlihat gemuk dan memiliki kadar insulin tinggi.
Bahkan manfaat dari diet keto ini sangatlah menguntungkan bagi tubuh, seperti meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi rasa lapar, meningkatkan massa otot, hingga mengatur tekanan darah dan jantung.
Selain itu, hasil penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal Nutrients menyebutkan bahwa diet ini menyebabkan tubuh memecah lemak, yang mengarah pada produksi zat yang disebut keton.
Keton telah dikaitkan dengan penurunan peradangan, kurang stres internal dan pengurangan gelombang otak yang diduga menyebabkan migrain.
Salah satu penelitian juga menemukan bahwa diet keto selama satu tahun dapat mengurangi 60% risiko diabetes, dan dapat menurunkan berat badan sekitar 14-20 kg dalam waktu 3 bulan.
Seperti yang terlihat pada unggahan foto Dian Sastrowardoyo yang mengaku menerapkan diet keto selama 10 minggu dan berhasil menurunkan berat badan hingga 14-18 kg. (GridHEALTH.id)