Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Hati-hati Konsumsi Mi Instan! Nutrisinya Rendah, Kadar Lemak dan Garamnya Tinggi

Meski harga mi instan murah, makanan ini mengandung kadar nutrisi yang rendah, serta lemak dan garam yang tinggi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Hati-hati Konsumsi Mi Instan! Nutrisinya Rendah, Kadar Lemak dan Garamnya Tinggi
netdna-cdn.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus malnutrisi karena mi instan banyak terjadi di negara berkembang seperti Filipina, Indonesia, dan Malaysia.

Standar kehidupan yang meningkat justru membuat para orang tua yang bekerja tidak memiliki waktu, uang, dan kesadaran dalam mengurus makanan anak-anak mereka.

Dari ketiga negara tersebut, rata-rata 40 % balita mengalami kekurangan gizi. Berdasarkan data UNICEF, jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan secara global, yakni satu dari tiga orang.

Pakar kesehatan masyarakat di Indonesia Hasbullah Thabrany menyatakan, orang tua percaya bahwa mengisi perut anak-anak mereka adalah yang terpenting, tanpa memperhatikan asupan protein, kalsium, dan serat.

UNICEF menyebut bahwa kasus ini terjadi karena adanya masalah di masa lalu dan prediksi kemiskinan yang berpotensi terjadi di masa depan.

Baca : Janji Jokowi Periode ke-2 Kabar Buruk PNS?Ini Tunjangan dan Jabatan Dipangkas, 430ribu PNS Terdampak

Baca : Posisi Duduk Anies Baswedan dan Ahok di Pelantikan Jokowi Ini Disorot, Suami Puput Nastiti Spesial

Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini

Berita Rekomendasi

Sementara kekurangan zat besi dapat menghambat anak untuk belajar dan juga bisa meningkatkan risiko kematian ibu selama hamil atau setelah melahirkan.

Baca: Cerita Lengkap Nyasarnya Bus Sudiro Tungga Jaya di Tepi Jurang Hutan Wonogiri

Berdasarkan data UNICEF tahun lalu, 24,4 juta balita Indonesia, 11 juta balita Filipina, dan 2,6 juta balita Malaysia mengalami kekurangan gizi.

Pakar nutrisi Asia UNICEF, Mueni Mutunga menelusuri kembali tren keluarga yang meninggalkan makanan tradisional dan kemudian mengonsumsi makanan modern karena dianggap lebih terjangkau dan mudah disajikan.

Baca: Mahasiswi Ini Dicekik Lehernya Lalu Dipaksa Berhubungan Badan Setelah Pergoki Perselingkuhan Pacar

Meski harga mi murah, makanan ini mengandung kadar nutrisi yang rendah, serta lemak dan garam yang tinggi.

Menurut World Instant Noodles Association, Indonesia adalah konsumen mi instan terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Jangan salah, mi instan bisa jadi makanan sehat jika diolah seperti ini

Sedangkan peringkat satu diisi oleh China dengan konsumsi 12,5 miliar mi instan pada tahun 2018.

UNICEF melaporkan, pasokan makanan dari buah-buahan, sayuran, telur, susu, ikan, dan daging yang kaya nutrisi menghilang dari pola makan ketika penduduk desa pindah ke daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan.

Meskipun Filipina, Indonesia, dan Malaysia dianggap sebagai negara berpenghasilan menengah berdasarkan ukuran Bank Dunia, puluhan juta rakyatnya berjuang untuk menghasilkan cukup uang untuk hidup.

Ahli kesehatan Malaysia, T. Jayabalan menyebut kemiskinan adalah masalah utama.

Selain mi instan, biskuit tinggi gula, minuman dan makanan cepat saji juga menjadi masalah di ketiga negara tersebut. Promosi dan iklan yang agresif mendorong masyarakat mengonsumsi makanan rendah gizi.

Laporan: Gloria Setyvani Putri

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  Bukti Baru, Mi Instan Bahayakan Pertumbuhan Anak-anak di Asia

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas