Sembuh dari Lumpuh karena Stroke, Kisah Komaruddin Berjuang Jadi 'Dokter' untuk Diri Sendiri
Akibat stroke, bahu kiri Komaruddin jadi miring, ditambah rongga mulut sebelah kirinya mencong sehingga membuatnya sulit menelan air liur.
Editor: Choirul Arifin
Ia juga tidak lepas meminum obat yang dianjurkan agar penyakitnya lekas sembuh.
Ditambah, kondisinya yang lumpuh terus berusaha dia lawan.
Ia bahkan berusaha berjalan dengan kondisi yang dirasa sulit, kepalanya terus ia gerak-gerakkan, tangan ia usahakan untuk terbiasa menggenggam.
"Karena tangan kita, kaki-kaki kita masih lemas, tangan kita harus kita pukul-pukul, kaki kita harus kita tendang-tendang, leher harus kita putar-putar, nonton tv sambil buka tutup tangan dan segala macam," paparnya.
Dia tahu, stroke bukanlah penyakit yang dapat sembuh dengan cara berdiam diri, meminum obat tanpa melakukan aktivitas melenturkan saraf-saraf yang mati rasa.
Pelajaran ini ia dapat dari pengamatannya berinteraksi dengan sesama pengidap stroke yang berhasil sembuh.
"Ternyata orang-orang yang sembuh stroke itu orang-orang yang semangatnya tinggi, bukan orang yang manja, orang yang mau berlatih, orang yang mau bertarung gitu," tegasnya.
Pengalaman pahit yang ia lewati membuat dia ingin semua orang, khususnya pengidap stroke dapat termotivasi untuk sembuh.
Menurut dia, stroke bisa disembuhkan jika ada kemauan dari diri sendiri dengan hidup disiplin.
Untuk itu, dalam rangka Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiap tanggal 29 Oktober, ayah dua orang anak ini ingin melakukan aksi jalan kaki dari Gedung Sate, Bandung menuju Monas, Jakarta selama lima hari dimulai Besok, (25/10/2019).
"Bertepatan dengan hari stroke sedunia tanggal 29 Oktober, jadi saya menggunakan momen itu untuk menyampaikan pesan kepada publik," kata Komauddin di Bekasi, Kamis, (24/10/2019).
Kakek satu orang cucu ini mengaku aksinya dilakukan secara individu.
Perjalanan dari Bandung Jakarta nantinya ditemani sahabatnya semasa kuliah bernama Muzbar, seorang atlet maraton yang masih aktif hingga sekarang.
"Saya sendiri aja bikin kegiatan ini, karena saya ingin memotivasi publik supaya jangan sampai terkena stroke, yang sedag terkena stroke supaya tetap optimis melawan penyakitnya," jelas dia.